Berita viral terbaru: Membunuh lebih dari 100 orang tentara ISIS, Kepala Sniper cantik ini dihargai 14 Miliar oleh ISIS.
Padangkita.com - Joanna Palani adalah seorang sniper atau penembak jitu asal Denmark. Ia bergabung dengan Unit Perlindungan Wanita Kurdi (YJP) dalam upaya melawan organisasi ISIS.
Palani dikenal karena kisahnya yang terlibat secara langsung dalam peperangan melawan ISIS di Suriah.
Dilansir dari laman Dailymail, perempuan yang dijuluki Lady Death ini mengakui dirinya telah membunuh 100 orang anggota ISIS.
Atas aksinya tersebut, Palani menjadi salah satu sniper yang paling diincar oleh pejuang ISIS.
Baca juga: Viral Pernikahan Kakek 103 Tahun dengan Wanita Muda, Si Kakek Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Bahkan, kepalanya dihargai hingga 1 juta Dollar AS atau sekitar Rp 14 miliar oleh ISIS bagi siapa saja yang bisa menangkapnya.
Dibalik kecantikannya ternyata menyimpan kemampuan luar biasa yang biasanya dimiliki oleh lelaki.
Tak main-main, kemampuannya itu pun menjadi momok bagi pasukan sekelas ISIS.
Nama Joanna Palani tentu begitu asing di kalangan masyarakat biasa.
Namun, di dunia kemiliteran, namanya cukup tersohor. Siapa sangka sosok wanita cantik ini memiliki kemampuan sebagai seorang sniper.
Palani adalah seorang gadis yang lahir di kamp pengungsian di Gurun Ramadi, Irak. Ia lahir saat terjadi Perang Teluk 1993.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="42930" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Saat usianya 3 tahun, ia bermigran ke Denmark. Gadis blasetran Iran-Kurdi ini harus meninggalkan Iran Kurdistan karena alasan politik dan kebudayaan kala itu.
Pada 2014, wanita cantik ini keluar dari bangku kuliahnya, dan mulai melakukan perjalanan ke Suriah di usianya yang masih terbilang muda, 21 tahun.
Mewarisi darah pejuang dari kakek dan ayahnya membuat Palani terdorong untuk memulai revolusi melalui aksi militan.
Palani menceritakan awal perjalanannya, bagaimana ia berlatih sebelum terjun ke garda terdepan untuk melawan ISIS.
"Saya ingat pertama kali saat menarik pelatuk dan merasak kekuatan dari sebuah senjata. Saya tidak cukup bagus (memegang senjata) tapi saya sangat menyukainya."
"Saya menyukai kekuatan senjata itu, dan fakta bahwa kekuatan itu bukan dari senjata itu sendiri, tetapi pada orang yang memegang senjata itu. Saya ingin menjadi lebih baik," jelas Palani seperti dikutip Grid.ID dari Dailymail.
Baca juga: Depresi Karena Selalu Dituntut Berprestasi di Sekolah, Gadis Ini Nekat Bunuh Ayah dan Ibunya
Palani menjelaskan bahwa dirinya sangat menyukai proses pelatihannya di kamp.
"Saya sangat menyukai pelatihan saya. Itu mengingatkan saya pada sosok Lyuda (Pavlichenko) Lady Death dari Tentara Merah Rusia," jelas Palani seperti yang dikutip dari laman Dailymail.
Lyudmila Mikhailovna Pavlichenko adalah seorang penembak Soviet dalam Tentara Merah pada Perang Dunia II, yang dikenal karena membunuh 309 orang.
Ia dianggap sebagai salah satu penembak militer papan atas sepanjang masa dan penempak perempuan tersukses dalam sejarah.
Darah Palani selalu mendidih setiap kali mendengar berita pejuang ISIS memperlakukan buruk anak-anak dan perempuan. [*/Son]