Dalam buku apokrip Ecclesiasticus, yang termasuk dalam Katolik tetapi bukan kanon Protestan Perjanjian Lama, menyebutkan perihal ini.
Pertama, bahwa raksasa kuno memiliki kekuatan yang luar biasa.
Oleh karena memili kekuatan yang luar biasa, mereka terlalu mengandal kekuatan ini.
Di sisi lain, tradisi ada di antara berbagai suku asli Amerika dari konflik kekerasan antara leluhur mereka dan ras raksasa kuno di Amerika Utara.
Sebagai contoh, orang Indian Pauite merujuk pada ras kuno yang bermusuhan dan raksasa yang dikenal sebagai Si-Te-Cah.
Seperti dalam kisah Alkitab, para raksasa menindas para leluhur yang akhirnya bangkit memberontak melawan mereka dan memusnahkannya.
Teks-teks alkitabiah menunjukkan bahwa para raksasa tidak hanya memiliki kekerasan di alam tetapi dihancurkan melalui kekerasan yang menghancurkan dirinya sendiri.
Nasib bagi para raksasa ini tampaknya didukung dalam bukti arkeologis.
Misalnya penghancuran orang-orang Hopewell dan Adena, di samping berbagai tradisi lisan asli Amerika. [*/Son]