Penyebab utamanya adalah awak kabin tidak pernah tahu seberapa sering ledeng di pesawat dibersihkan. Merebus air hingga mendidih untuk minuman teh atau kopi biasanya membunuh bakteri sehingga aman dikonsumsi, namun pakar menyanggahnya.
"Mungkin bisa membunuh beberapa organisme yang lebih rentan, tetapi merebus air tidak akan membunuh sebagian besar organisme," ungkap ahli lingkungan Brena Wiles.
Dengan adanya bocoran rahasia tersebut, pemilik maskapai berusaha meyakinkan konsumen bahwa tangki air mereka bersih dan air yang digunakan untuk membuat kopi dan teh aman dikonsumsi. Beberapa maskapai itu termasuk Delta dan United Airlines.
Keduanya mengatakan adanya penerapan proses desinfeksi berteknologi tinggi setiap empat bulan untuk membersihkan tangki air. Namun, awak kabin menganggap frekuensi itu belum cukup, mengingat ribuan penumpang bepergian dengan pesawat setiap hari.
Studi dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat menemukan bahwa satu dari delapan pesawat tidak memenuhi standar higienitas air. Sebanyak 12 persen pesawat komersial di AS, air kerannya terbukti positif mengandung bakteri dalam jumlah tinggi.
Baca juga: Termakan Bujuk Rayu Pacar, Gadis 15 Tahun "Digarap" Berkali-kali Hingga Hamil
Riset terbaru oleh Canadian Broadcasting Corporation pun menemukan bahwa kantong kursi adalah salah satu tempat paling kotor di pesawat. Kantong kursi memiliki jejak Escherichia coli, selain meja nampan yang juga kerap terpapar bakteri.
Sebelum ini, pramugari lain telah mengungkapkan fakta bahwa awak kabin tidak setiap hari membersihkan meja nampan yang menempel di kursi pesawat. Terutama, apabila jadwal penerbangan sangat ketat dan pesawat yang baru sampai harus kembali berangkat. [*/Son]