Al-mannanah atau suka mengukit kebaikan
Dia adalah wanita yang suka mengungkit-ungkit kebaikan dan jasanya. Dia berkata, “Aku sudah melakukan ini dan itu karenamu.”
Menikahi wanita tipe ini membuat seorang laki-laki terhambat menjalankan perannya sebagai pemimpin keluarga.
Jika dia berbeda pendapat dengan istrinya, sang istri mengungkit kebaikan dan jasanya.
Apalagi jika secara ekonomi sang suami ‘lebih rendah’ dari istrinya.
Selain itu, mengungkit kebaikan berbahaya bagi kehidupan akhirat keluarga.
Setiap keluarga Muslim pasti menginginkan bisa masuk surga bersama-sama. Namun perilaku mengungkit kebaikan mengancam terhapusnya pahala kebaikan tersebut.
Al-haddaqah atau suka belanja
Dia adalah wanita yang keinginan belanjanya besar, mudah tertarik dengan suatu barang atau produk dan suka meminta suami membelikan.
Bisa dikatakan boros dan konsumtif. Jika wanita-wanita tipe sebelumnya menguras emosi suami, wanita tipe ini menguras kantong suami.
Meskipun suaminya orang yang kaya, boros tetap tidak baik dan tidak disukai agama.
Apalagi jika suaminya pas-pasan atau miskin. Betapa banyak suami yang akhirnya terperosok ke jalan haram karena permintaan istri yang berlebihan.
Asy-syaddaqah atau nyinyir
Secara bahasa artinya lebar sudut mulutnya, dia adalah tipe wanita yang nyinyir dan banyak bicara, dalam hadits disebutkan, “Allah membenci orang tsartsarin (banyak cakap) mutasyaddaqin (banyak bicara).”
Hampir setiap hal dikomentari dan komentarnya bukanlah komentar yang bermanfaat.
Ada hal yang wajar saja dikomentari negatif apalagi jika ada kesalahan.
Menikahi wanita tipe ini, sulit bagi suami menemukan kedamaian karena semua sikapnya akan menjadi sasaran komentar nyinyir sang istri.
Rasulullah Saw bersabda: “Sebaik-baik perempuan adalah yang menyenangkan suami apabila ia melihatnya, mentaati apabila suami menyuruhnya, dan tidak menyelisihi atas diri dan hartanya dengan apa yang tidak disukai suaminya.” [*/Son]