Berita viral terbaru: Inilah sosok kakek berusia 107 tahun yang telah bertanya selama puluhan tahun di kawasan Dieng.
Padangkita.com- Siapa yang tidak mengenal kawasan Dieng yang menjadi sebuah lokasi wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Baru-baru ini kawasan tersebut dilanda embun es yang telah terjadi sebanyak 3 kali sepanjang tahun 2020 ini.
Selain itu daerah yang memiliki suhu lebih rendah daripada kawasan lain ini juga terkenal dengan berbagai hal unik dan menarik untuk dikunjungi.
Misalnya saja adanya beberapa candi yang berada di kawasan Dieng. Serta yang terbaru adanya peninggalan jenjang kuno yang masih diselidiki hingga saat ini.
Namun ternyata di balik itu semua ada sebuah kisah yang lebih menarik untuk diketahui. Melansir dari Sosok.id, dikatakan bahwa ada sebuah misteri terkait seseorang yang bernama Mbah Fanani.
Dikatakan jika pria tua tersebut tidak pernah beranjak dari tempat duduknya di pinggir jalan raya yang berada di kawasan Dieng sejak puluhan tahun silam.
Hingga pada September 2017 Silam Desa Dieng ini diterpa suhu dingin yang ekstrim. Penduduk desa saat itu lebih memilih untuk berdiam diri di rumah sambil menghangatkan badan di depan tungku api yang menyala.
Akan tetapi sang kakek masih di posisi awalnya. Melihat Hal ini tentu saja membuat Kepala Desa Dieng Kulon Batur, bernama Slamet Budiono mencemaskan kondisi dari Mbah Fanani tersebut.
Terlebih lagi mereka yang menggunakan pakaian berlapis saja tidak mampu menahan rasa dingin yang melanda. Suhu dingin yang menerpa kawasan Dieng saat itu itu mampu membuat otot menggigil serta gigi gemeletuk.
Tak hanya itu banyak tanaman petani yang sekarat hingga mati karena membeku.
Tak mampu lagi membendung rasa khawatir, Slamet kemudian menengok tenda Mbah Fanani untuk memastikan keadaannya. Terlebih lagi tanda pria tersebut hanya terbuat dari kain yang berukuran 2X 3 M.
Baca juga: Lagi Viral, Kakek yang Minum Darah Hewan Kurban
Tenda tersebut sebenarnya didirikan oleh warga untuk pria yang selalu membisu dan tak pernah bergeser dari tempatnya bertapa itu.
Namun begitu terkejutnya ia saat melihat jika suhu yang ada tidak mempengaruhi sang petapa sama sekali. Hebatnya lagi Mbah Fanani yang telah berusia senja bahkan tetap dengan kondisi yang demikian.