Berita viral terbaru: Inilah kota yang tidak mendapat sinar matahari selama lebih dari 65 hari Selamanya seperti halnya pada malam hari.
Padangkita.com- Keberadaan matahari sangat diperlukan oleh berbagai makhluk hidup untuk menunjang proses kehidupan. Sinar matahari dapat digunakan oleh makhluk hidup untuk melakukan berbagai kegiatan dalam kesehariannya.
Mengingat pentingnya keberadaan sinar matahari bagi kehidupan, maka rasanya sulit dibayangkan jika sinar matahari ini tidak dapat difungsikan pada sejumlah daerah.
Baca juga: Agar Tak Dipesan Pengunjung, Hotel Ini Pasang Tarif 29 Juta Per Malam
Misalnya saja pada sebuah kota yang terletak tak di wilayah Alaska, Amerika Serikat ini.
Melansir dari Sindonews.com, dikatakan di matahari hanya muncul pada tanggal 23 Januari dan terbenam kembali pada tanggal 18 November. Akibatnya selama 67 hari di kota tersebut akan menjadi gelap gulita.
Penduduk Utqiagvik seolah telah terbiasa dengan kondisi yang demikian. Sebelumnya wilayah tersebut dikenal dengan nama Barrow yang merasakan fenomena malam kutub.
Selama 65 hari kedepan masyarakat setempat akan mengalami kegelapan seolah siang hari sama seperti pada malam hari.
Uniknya lagi penduduk di sana akan merasakan bagaimana rasanya pada siang hari, hanya pada 23 Januari sekitar pukul 1:04 siang.
Jika kamu berkesempatan untuk mengunjungi wilayah yang satu ini, maka jangan heran bila kamu seolah merasakan sensasi kehidupan yang berbeda seperti sedang berada di luar bumi.
Saat ini dikatakan jika jumlah masyarakat barrow sekitar 4.400 orang. Sebenarnya fenomena malam kutub ini memang terjadi pada beberapa wilayah di bagian Alaska, seperti Kanada, Greenland, Finlandia, Rusia, dan Swedia.
Baca juga: Inilah Tempat Wisata yang Layak Disebut Destinasi Surga
Wilayah Utqiagvik terletak paling utara Amerika Serikat dan berada di sebelah utara lingkar Arktik. Maka tidak mengherankan bila matahari lenyap dalam periode singkat selama musim dingin menerpa. Terlebih lagi saat itu matahari tidak akan naik ke atas Cakrawala.
Wilayah tersebut nantinya akan melihat tanda-tanda cahaya memuncak ketika matahari berada 6 derajat di bawah Cakrawala. Diperkirakan jika matahari akan bersinar di wilayah tersebut sekitar 3 hingga 6 jam lamanya.
Selain itu juga dikatakan suhu di wilayah tersebut juga bisa turun hingga 10 derajat Celcius.
Walau memiliki suhu yang terbilang ekstrim, penduduk Alaska salah telah terbiasa dengan adanya perubahan suhu yang demikian. Justru sebagian penduduk di sana malah merayakan awal malam kutub pada minggu lalu.
Baca juga: Jangan Dibuang, Ini Manfaat Baik Cangkang Telur Bagi Tanaman
Salah seorang penduduk Alaska bernama Kristen Alburg, menuliskan di akun media sosialnya jika ia belum melihat matahari selama 4 hari lamanya.
Akan tetapi dengan adanya hari berawan membuat mereka masih bisa bersenang-senang serta merayakan perayaan dengan foto salju yang dianggap menyenangkan. [*/Nlm]