Berita viral terbaru: Seorang ilmuan dari LAPAN beri penjelasan mengenai kapan kiamat akan terjadi.
Padangkita.com - Hari akhir zaman atau kiamat juga diyakini oleh pemeluk pemeluk agama Samawi. Mereka menggambarkan kiamat sebagai hari kehancuran dahsyat alam semesta. Hal tersebut juga dijelaskan dalam kitab suci agama Samawi.
Para ilmuan mencatat jika jutaan tahun lalu kehidupan dan peradaban pernah musnah. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa penemuan dan kejadian yang pernah terjadi.
Thomas Djamaluddin, seorang Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan jika ada beberapa kejadian yang dapat memusnahkan makhluk hidup di bumi. Hal itu juga diperkirakan mungkin terjadi jutaan tahun yang lalu.
Salah satu peristiwa yang dicontohkan Thomas yakni terjadi 65 juta tahun lalu. Kala itu terdapat asteroid besar yang jatuh di Yucatan, Meksiko. Peristiwa tersebut membuat seluruh bumi ditutupi debu asteroid tersebut.
Kejadian itu mengakibatkan terjadinya musim dingin ekstrem di seluruh dunia. Ilmuan beranggapan jika hal itu yang menjadi penyebab kepunahan dinosaurus di bumi.
Tak hanya itu, Thomas juga menjelaskan jika ada mekanisme tentang kehancuran alam tersebut yang dengan perhitungan miliaran tahun.
Thomas berasumsi bahwa matahari akan berbentuk raksasa merah sebelum mengakhiri hidupnya.
Dia memperkirakan bahwa matahari tersebut akan menelan planet lain, seperti markurius, venus, bahkan bumi. Namun hal itu diperkirakan dalam hitungan miliaran tahun
"Jelas kalau itu terjadi, tapi ini hitungan miliar tahun, bumi sudah tidak ada lagi atau tidak ada kehidupan lagi," ujar Thomas seperti dilansir dari Harian Republika.
Baca juga: Billy Syahputra Berencana Menikah Beda Agama, Ini Pesan Ustaz
Dalam kacamata astronomi, kata Thomas, kehancuran itu memiliki level bermacam-macam. Salah satu yang dapat dicontohkan yakni mengenai perubahan iklim yang tidak terkendali. Hal itu diakibat dari efek rumah kaca.
Lantaran hal itu pula pemanas global tak dapat dikendalikan sehingga suhu di bumi diperkirakan akan seekstrem seperti di Venus. Saking panasnya suhu di bumi, bahkan kapur-kapur dan batuan bisa mengeluarkan karbondioksida.
"Kalau seperti itu, bisa disebut kiamat lingkungan," ujar Thomas.
Kendati demikian, Thomas tak dapat menyebutkan gejala-gejala jika kiamat telah dekat secara detail. Meski begitu, terdapat potensi kehancuran, walau belum dapat dipastikan kapan hal itu akan terjadi.
Salah satu potensi tersebut bisa dilihat dari terjadinya kiamat lingkungan. Hal itu diakibat dari pemanasan global yang tak terkendali.
Namun Thomas menegaskan jika tidak ada kemungkinan bagi manusia untuk memprediksi kapan kiamat terjadi.
Lebih lanjut Thomas mengatakan bahwa isu mengenai akan terjadinya kiamat dalam waktu dekat sudah sering terjadi di berbagai negara, termasuk di Amerika Serikat.
Thomas beranggapan jika hal itu merupakan kepercayaan yang disebarkan oleh sekte-sekte tertentu sehingga membuat persiapan untuk menghadapi kiamat.
Baca juga: Ini Makanan Favorit Warga Greenland, Terbuat dari Ikan Busuk
"Kiamat suatu keniscayaan, tapi kapannya dan bagaimana kejadiannya tidak diketahui," ujar Thomas. [*/Prt]