Berita viral terbaru: Wanita asal Israel ini mantap nikahi pria asal Iran hingga keduanya tidak diterima oleh negara masing-masing.
Padangkita.com - Perihal jodoh, tak ada satu pun yang tahu. Jodoh merupakan sesuatu yang misterius, tak bisa ditebak, dan selalu ada jalannya untuk bertemu satu sama lain.
Jarak atau perbedaan ini itunya, tentu bukan menjadi penghalang apabila dua hati telah bersatu dalam ikatan suci pernikahan.
Itulah yang terjadi pada kedua pasangan viral ini. Takdir yang mengantarkan kedua pasangan ini untuk berjodoh.
Sayangnya, hubungan mereka melewati kisah cinta yang amat memilukan, karena mereka berasal dari negara yang bermusuhan.
Segaimana hampir seluruh penjuru dunia sudah tahu, bahwa negara Iran dan Israel merupakan sepasang musuh yang hubungannya tidak pernah baik, setidaknya dalam beberapa dekade terakhir.
Perseteruan keduanya menjadi salah satu yang disorot dunia internasional. Tetapi, meski kedua negara bermusuhan, bukan berarti semua warganya bermusuhan juga.
Justru pria dan wanita ini memiliki kisah yang berbeda, bahkan sebaliknya, yaitu cinta. Maka inilah kisah cinta tak biasa yang harus ditempuh oleh kedua pasangan ini.
Melansir News Week (8/8/2020), Wanita bernama Lital Ben Haim. Ia menceritakan kisah cintanya yang 'tidak biasa', sekaligus mengharukan.
Lital adalah seorang profesional kesehatan Israel dan seniman keliling yang mengkhususkan diri dalam kerajinan tradisional menggunakan bahan-bahan alami.
Ia bertemu dengan pria yang kini telah menjadi suaminya, Vinas, pada tahun 2018 di acara berkemah bertema 'Damai di Timur Tengah' di lembah yang indah di pegunungan Turki selatan.
Wanita ini mengatakan bahwa saat pertama bertemu dengan suaminya, ia tahu bahwa ia mencintainya.
"Rasanya seperti kerinduan hati saya telah sampai di rumah," katanya.
Sejak saat itu, Lital dan Vinas menghabiskan seluruh waktu mereka bersama, untuk mengenal satu sama lain. Vinas lahir di Iran dan telah tinggal di luar Iran selama beberapa tahun.
Dia meninggalkan Iran setelah mempelajari teknik komputer dan musik, dan melakukan perjalanan melalui berbagai negara, kebanyakan dengan berjalan kaki, mempelajari keterampilan bertahan hidup yang indah dan diperlukan di sepanjang jalan.
Tengah dimabuk cinta, pasangan ini awalnya tidak menyadari bahwa mereka akan menghadapi kesulitan karena cinta dua negara yang berkonflik.
Meski begitu, kembali lagi ke takdir yang sudah ditetapkan, pasangan ini tetap mantap menikah, dengan konsekuensi diusir dari negara masing-masing hingga membuat mereka tak punya tempat yang aman untuk tinggal.
Hal itu memaksa mereka untuk melakukan perjalanan dan tinggal di negara lain yang bisa mereka masuki.
"Tak satu pun dari kita bisa hidup di negara satu sama lain, bahkan setelah menikah. "Ini berarti bahwa kami harus melakukan perjalanan ke, dan tinggal di, negara-negara yang dapat kami masuki dengan paspor . Israel dan Iran, dan hanya tinggal selama waktu yang diizinkan dengan visa turis," ungkapnya.
Selain itu, membuka identitasnya orang berkewarganegaraan Israel juga merupakan tantangan tersendiri, seperti yang terjadi saat di Turki.
"Tantangan kami dimulai di Turki, di mana saya merasa tidak nyaman terbuka tentang kewarganegaraan Israel saya," katanya. Keduanya pun berpindah kesana-kemari demi bisa bersama.
"Vinas dan saya menghabiskan waktu yang luar biasa bersama berkemah di pantai Mediterania yang menakjubkan, Laut Aegea dan Laut Hitam, tetapi kami juga dilecehkan karena menjadi pasangan Muslim dan non-Muslim dan karena belum menikah pada saat itu," beber Lital.
"Mengkhawatirkan izin masuk adalah hal yang menakutkan," sambungnya. Bahkan, ada pengalaman saat suaminya ditahan dan diinterogasi di perbatasan, hanya karena berkewarganegaraan Iran.
Saat itu suaminya hanya diberi visa 30 hari untuk tinggal di Republik Turki Siprus Utara pada 2019.
"Kami menyadari bahwa kami tidak akan dapat melakukannya. kembali ke Turki seperti yang telah kami rencanakan, kami harus tinggal di luar negeri selama tiga bulan di antara visa turis,".
Berbagai upaya mereka lakukan untuk bisa hidup bersama dengan tenang dan nyaman, termasuk mengajukan permohonan suaka.
"Kami mengajukan permohonan suaka pada Januari 2019 dan permohonan itu masih menunggu keputusan. Kami mendapati diri kami menghadapi kenyataan sehari-hari yang sangat sulit, kami tidak diizinkan untuk bekerja dalam pekerjaan tetap, kami menganggur dan kami tidak didukung oleh sistem kesejahteraan negara," ungkap Vital.
Akibatnya, mereka pun harus mengalami permasalahan keuangan, menambah beban yang harus mereka tanggung. Mereka menjadi tunawisma selama setahun, sementara tenda yang mereka miliki rusak.
"Kami mengalami kondisi cuaca ekstrim dan situasi dimana kami merasa sangat tidak aman," kata Lital. Mereka pun ampai bertahan dengan menerima sumbangan makanan dan mengumpulkan sayuran yang ditinggalkan di lantai pasar.
Berbagai cara mereka lakukan untuk bertahan hidup sementara permohonan suaka belum mereka dapatkan.
"Kami menjadi sukarelawan mingguan dalam proyek penghematan makanan, mengambil sumbangan buah dan sayuran dari pasar," katanya. Pengalaman pahit yang mereka dapatkan tak berhenti di situ. Mereka pun mengalami diusir oleh polisi dari tempat mereka berkemah.
"Saya menangis dan mencoba menjelaskan bahwa saya tidak ingin menjadi tunawisma,"
Baca juga: Viral, Wanita di Suku Ini Menyusui Anak Rusa
Sementara itu, terusirnya mereka dari kampung halaman juga membuat keduanya terpisah dari keluarga, bahkan tidak berkomunikasi dengan mereka.
"Saya berharap saya dapat pergi dan mengunjungi mereka di Israel. Keluarga Vinas sangat mendukung, tetapi demi keselamatan mereka, kami tidak menghubungi mereka," bebernya.
Melewati masa-masa yang sulit hanya karena negara mereka bermusuhan, keduanya memiliki harapan yang sederhana.
"Harapan kami adalah memiliki negara yang akan menerima kami, memungkinkan kami untuk menetap dan memulai kehidupan keluarga kami, Untuk menemukan negara itu, tempat yang bisa kita sebut rumah, kita butuh bantuan. Kami berada dalam keadaan yang sangat tidak pasti, tanpa sumber daya, dan kami sepertinya kehabisan pilihan. Kami berharap dengan membagikan cerita kami, kami dapat menjangkau orang-orang yang dapat dan ingin membantu kami," ungkap Lital.
Baca juga: Heboh Sapi Lahir Berkepala Dua, Pertanda Apakah?
Sungguh mengharukan kisah cinta yang dilewati oleh kedua pasangan sejati ini. Mudah-mudahan saja ada negara yang mau menerima mereka. [*/win]