Keluarga Lihong pun menjauhkan wanita itu dari Suma. Lihong dikirim ke Jepang untuk melanjutkan studinya.
Tak ingin menyerah, Suma pun ikut menyusul Lihong. Merasa tekad kuat yang ditunjukkan Suma, orang tua Lihong akhirnya luluh dan merestui keduanya.
Tahun 1996, setelah Lihong lulus, Suma membawa wanita itu ke Uganda untuk bertemu dengan keluarga Suma dan berniat membahas pernikahan.
Namun, saat dikenalkan dengan ayah Suma, Lihong sempat syok karena kebiasaan, budaya dan kehidupan di Uganda jauh berbeda dengan di China.
Di negara itu setiap pria diizinkan menikah dengan banyak wanita. Ayah Suma sendiri bahkan memiliki 20 istri dan 40 anak. Tentu saja hal itu membuat Lihong harus menikah di hadapan 20 ibu mertuanya dan 40 saudara kandung Suma dari berbagai ibu.
Meski demikian, Suma berjanji pada Lihong hanya akan menikah dengan satu wanita saja yaitu dirinya. Keduanya menikah dan tinggal di Uganda.
Baca juga: Ditanya Soal Vicky Prasetyo, Angel Lelga: Senjata Makan Tuan
Usai menikah, Suma dang Lihong, mendirikan sekolah bernama Lu Yangzi Middle. Di sana para murid diajarkan bahasa Mandarin, Inggris, dan Jepang.
Hingga saat ini usia pernikahan Suma dan Lihong sudah 24 tahun. Meski begitu, hubungan keduanya masih sangat baik. Pasangan suami istri ini juga membangun sistem pendidikan di daerah Uganda. [*/Prt]