Wittenoom, Australia
Dulunya wilayah ini merupakan kota bekas tambang asbes yang beracun. Selain itu kota ini juga terletak di wilayah terpencil sekitar Pilbara Australia Barat.
Bahkan pada tahun 1966 kota yang satu ini dihuni oleh 20.000 penduduk yang berprofesi sebagai pengangkut asbes biru. Akan tetapi hal ini justru menyebabkan lebih dari 2000 kematian karena kegiatan pertambangan barang beracun ini.
Lambat laun seluruh kota menjadi tempat yang terkontaminasi akan hal berbau racun. Melihat berbagai hal pemerintah setempat memutuskan untuk menutup kota tersebut demi keselamatan warganya pada tahun 1978 Silam.
Baca juga: Rutin Minum Minuman Energi Pria Ini Miliki Lubang Besar di Tengkoraknya
Walau demikian masih banyak wisatawan yang mendatangi tempat ini untuk mengambil foto yang kemudian dipajang di sejumlah media sosial.
Chernobyl, Ukraina
Sudah bukan hal baru lagi jika kota ini termasuk sebagai salah satu kota mati yang ada di dunia. Pasal pasalnya hal karena adanya bencana nuklir yang pernah terjadi di tepatnya pada 20 April 1986 silam, sebanyak 30 orang tewas serta lebih dari ribuan orang yang meninggal dunia setelah dinyatakan terkena radiasi nuklir. Kejadian ini juga dianggap sebagai kecelakaan nuklir paling parah sepanjang sejarah di dunia.
Bahkan saat itu hal ini juga tersebar ke kawasan Uni Soviet bagian Barat serta Eropa, lalu pemerintah setempat melakukan evakuasi penduduk untuk alasan keamanan.
Setelah ledakan ini kota tersebut berubah menjadi kota mati dengan sisa reruntuhan yang tidak berada pada tempatnya. Semua hal tersebut juga menambah kesan seram dari kota yang sempat dihuni oleh banyak orang tersebut.
Varosha, Siprus
Dulunya kota yang satu ini merupakan sebuah kota makmur di Farmagusta serta menjadi salah satu tujuan favorit bagi sejumlah wisatawan karena kota serta resort yang menarik.
Akan tetapi kota yang satu ini perlahan-lahan ditinggalkan oleh sebagian besar penduduknya setelah adanya perang antar etnis yang berlangsung selama beberapa dekade.
Hingga kini di kota tersebut terdapat sejumlah papan larangan dengan pagar berduri serta adanya beberapa pos penjaga untuk melarang siapapun masuk ke wilayah tersebut. Karena wilayah farosa hingga saat ini masih menjadi zona militer.
Craco, Italia
Kota yang satu ini terletak di daerah Basilicata, provinsi Matera atau sekitar atau 25 mil dari Teluk Taranto. Kota ini dibangun di atas bukit pasir dengan kontur tanah yang lembut berpasir.
Hal inilah yang menyebabkan kota tersebut sering kali mengalami berbagai peristiwa alam serta menyebabkannya menjadi hancur. Karena berbagai pondasi utama kota tersebut selalu mengalami pengurusan.
Karena mengancam banyak keselamatan warga mereka kemudian memutuskan pindah pada tahun 1892.
Terlebih lagi pada tahun 1963 terjadi longsor yang cukup besar di wilayah perbukitan sekitar 100 menyebabkan seluruh bagian kota yang berada di sisi tebing hancur. Hal ini seluruh penduduk di kota tersebut benar-benar dievakuasi serta disuruh untuk meninggalkan kotan begitu saja.
Ashgabat, Turkmenistan
Kota yang satu ini juga memiliki sejumlah fasilitas mewah akan tetapi sama sekali tidak berpenghuni. Akan tetapi alasan kota yang satu ini disebut sebagai kota mati bukan karena mahalnya sewa bangunan namun dikarenakan akses menuju kota serta dunia luar yang sangat sulit. Hingga kota yang dijuluki sebagai ‘the city of the white Marble’ alias kota marmer putih menjadi terisolasi.
Sulitnya dikunjungi padahal kota mewah tersebut dibangun menggunakan marmer putih. Serta adanya 543 bangunan yang dibangun dengan marmer tersebut. Untuk biaya pembangunan kota ini saja membutuhkan dana sebesar Rp 2,5 triliun. [*/Nlm]