Berita viral terbaru: Tanpa berkonsultasi dengan pemuka agama, Pemerintah Andhra Pradesh bongkar dua masjid dan sebuah kuil.
Padangkita.com – Kota terbesar kelima di India yakni Kota Hyderabad menjadi kota tempat bertemunya tradisi India bagian utara dengan bagian selatan.
Kota metropolitan ini dihuni banyak penduduk yang menganut agama Islam serta Hindu. Maka tak jarang banyak ditemukan masjid maupun kuil di wilayah ini.
Namun baru-baru ini beredar sebuah kabar mengejutkan yang menggemparkan banyak pihak. Karena pada Senin 6 Juni lalu Pemerintah India menghancurkan dua bangunan masjid serta sebuah kuil.
Salah satu masjid yang dihancurkan merupakan sebuah masjid tertua bernama Masjid-e-Hashmi yang berada di dekat Blok D.
Semula Pemerintah Andhra Pradesh telah mengingatkan pada masyarakat untuk menggeser masjid. Namun anjuran itu setelah ditentang oleh cendekiawan Islam serta umat muslim lainnya.
Serta satu masjid lainnya bernama Masjid Dafaatir-e-Muatamadi terletak berdekatan dengan Blok C. Masjid ini sendiri dibangun pada masa pemerintahan Kongres dengan menelan biaya 20 juta rupe atau sekitar Rp 3,8 miliar untuk pembangunannya.
Masjid ini biasa digunakan untuk sholat Jumat dengan ratusan jamaah. Bahkan karyawan sekretariat dan kantor pemerintah di sekitarnya biasanya sholat di masjid ini.
Sedangkan satu bangunan lain yang dibongkar ialah kuil bernama Nalla Pochamma terletak di tengah-tengah bangunan.
Alasan pembongkaran ketiga bangunan ini karena pemerintah setempat hendak membangun kompleks baru sekretariat Telangana. Serta keberadaan ketiga bangunan tersebut diangag mengganggu dalam rencana pembangunan.
Baca juga: Pria Ini Bakar Rumah Mantan Istri karena Ditolak Berhubungan Badan
Namun banyak pihak yang menyangkan keputusan pemerintah yang telah membongkar ketiga bangunan tersebut.
Karena pemerintah tidak berkonsultasi dengan tokoh agama atau cendekiawan Islam sebelum pembongkaran tempat ibadah.
Walau demikian pemerintah setempat berencana akan membangun kembali ketiga bangunan tersebut ditempat yang lain.
Sementara berbagai benda yang sebelumnya berada di ketiga bangunan telah dipindahkan ke tempat yang aman.
Seperti salinan Alquran dan jaenamaz (sajadah) telah dipindahkan sebelum pembongkaran dilaksanakan.
Masyarakat setempat tidak mengetahui perihal ini karena masjid ditutup akibat pandemic Covid-19 serta lockdown yang diberlakukan.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="62144" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Walau telah dijanjikan pemerintah namun banyak dari masyarakat yang kurang mempercayainya. Pasalnya dalam peta sekretariat baru yang disetujui tidak ada tanda-tanda lokasi yang akan dijadikan sebagai bangunan masjid nantinya.
Hingga saat ini polisi menutup semua rute menuju Sekretariat dan memberlakukan pembatasan lalu lintas pada berbagai jalan menuju ke lokasi. [*/Nlm]
