Dokter juga sempat memberikannya nikotinamida, sejenis vitamin B untuk memerangi bagian dari virus yang menginfeksi sel dan menyebabkannya rusak sendiri.
Sehingga dapat mengaktifkan kembali sistem kekebalan tubuh. Ia mulai berhenti mengkonsumsi obat pada Maret 2019 setelahnya ia kerap diuji setiap tiga minggu sekali.
Peneliti dari Universitas Sao Paulo yang memimpin riset, Ricardo Diaz mengatakan jika obat yang mereka buat memang sengaja untuk memancing HIV keluar dari persembunyiannya. lalu nantinya memungkinkan untuk obat lain untuk membunuh virus.
Baca juga: Negara Tidak Akan Lagi Menyuplai Makanan, Tentara Korut Diwajibkan Beternak Kelinci
Sebelumnya, telah ada dua orang pasien HIV/AIDS yang sembuh pada 2007 dan 2019 lalu. Namun mereka tidak sembuh melalui obat melainkan lewat jalur transplantasi sumsum tulang.
Namun perawatan sejenis ini banyak ditentang dokter karena dinilai mahal, sulit, dan mengancam jiwa pasien. [*/Nlm]