Perjalanan iAne Gadih Minang dari mulai berkenalan dengan musik hingga menjadi seorang vokalis dan DJ wanita di Belanda.
Padangkita.com - Lahir dari keluarga seniman dan mencintai musik mengantarkan iAne menjadi seorang Vokalis DJ di Belanda. Gadih (gadis) Minang itu memulai karier bermusiknya sejak duduk di bangku sekolah.
iAne melewati masa remaja dengan mengikuti lomba menyanyi. Alumni SMA Negeri 5 Padang itu pernah menjuarai lomba bernyanyi antar sekolah dan mengisi acara di TVRI Padang.
"Saya kebetulan dibesarkan di keluarga pecinta musik. Ayah saya seorang musisi. Dari beliau saya mendapatkan semua aspek sampai saya bisa memutuskan diri untuk jadi seorang pemusik," kenangnya saat bercerita dengan Padangkita.com lewat pesan singkat dari Belanda.
Ayah iAne atau pemilik nama lengkap Iin Dahlia merupakan seorang penyanyi Minang dengan nama panggung Kim Faraw. Akan tetapi album dari ayah sekaligus guru musik iAne gagal laku di pasaran karena rilis bersamaan dengan krisis moneter pada tahun 1997.
Baca juga: VocalDJ iAne, DJ Asal Padang yang Pecahkan Dua Rekor Dunia Sekaligus
"Teknik bernyanyi diajarkan dari ayah. Ayah seorang penyanyi Minang, ia pernah merilis album tahun 1997, tapi sayang saat itu krisis moneter jadi semua produksi lenyap," ujarnya.
Pada tahun 2003, iAne hijrah ke Belanda. Ia memutuskan menetap di sana dan menikah dengan pria asal Belanda.
iAne merintis karier bermusiknya di Belanda. Tertarik dengan dunia DJ ia kemudian mengikuti berbagai kursus. Dengan latar belakang yang juga sebagai vokalis, iAne memadukan keduanya menjadi Vocaldj.
Ia mencintai DJ karena baginya seorang DJ tidak hanya membuat komposisi musik yang indah, namun juga bisa membuat musik sampai dengan baik kepada pendengar salah satunya dengan mimik wajah.
"Pertama kali saya memegang dj booth saya langsung jatuh cinta dan penasaran how to use it. I love gadged. Dan setiap saya melihat penampilan seorang Dj on stage , saya kagum karena seorang Dj harus bisa mengontrol crowd-nya, memberikan good feeling, and happy face," tuturnya.
"Makanya saya menggabungkan keduanya DJ dan menyanyi," katanya.
Bergulit sebagai profesional DJ pada tahun 2014, iAne telah mengeluarkan 8 single. Dan tampil di panggung dan pertunjukkan musik berbagai negara. Serta bekerja sama dengan produser dari Amsterdam, London dan New York.
"Sekarang sudah merilis 8 single. Saya biasanya tampil di Belanda. Jerman, Belgia, dan Swiss,"
Berbicara soal tampil di Negeri sendiri, iAne mengaku belum pernah mengisi acara di Tanah Air.
"Banyak ditanyakan oleh penggemar saya soal gigs di Indonesia. Rencana untuk tampil di Indonesia sudah ada, bahkan seharusnya di Mei ini saya sudah berada di Indonesia untuk persiapan, tapi sayang Covid-19," katanya.
Saat masa karantina mandiri ini, iAne tengah menyiapkan diri untuk mengikuti iven DJ Maratahon kategori wanita. Sekitar 60 Dj wanita akan terlibat.
"Sekitar 60 Dj akan terlibat, untuk jadwal lengkap sekarang belum rilis namun acaranya berlangsung pada 28 hingga 2 Juni 2020," katanya.
iAne bercerita menjadi DJ wanita di negara maju pun tidak bebas dari stigma negatif.
"Menjadi seorang Female DJ gak mudah disini. Semua pasti tau dunia entertainment itu lebih kejam dari ibu tiri. Apalagi image dari sebutan Female DJ udah agak beda," katanya.
Pandangan negatif terhadap DJ wanita menurut iAne dilawan dengan usaha dan pembuktian diri.
"Itu salah satu alasan saya untuk ikut join acara DJ Marathon wanita. Saya harus membuktikan kepada mereka kalo mereka itu salah," katanya.
"Padusi Minang jan dilawan yo," tambahnya berkelakar.
Tidak hanya mengandalkan bakat, iAne mewujudkan mimpinya dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi.
"Untuk mewujudkan mimpimu didunia musik. Perlu diingat, kamu tidak akan langsung mendapatkan apa yang kamu mau begitu aja disini. kerja keras dan berkomitmen itu yang dibutuhkan secara terus menerus. Kamu harus kuat dengan prinsip kenapa kamu ada di dunia musik dan jadi diri sendiri," katanya yang selalu ia pegang teguh. [Son]