Berita viral terbaru: Seorang gadis di Pakistan memotong "onderdil" pria yang mencoba memerkosanya dengan pisau dapur. Pria itu diam-diam mengendap masuk ke rumahnya saat ia sedang sendiri di rumah.
Padangkita.com - Kasus pelecehan terhadap perempuan masih banyak terjadi di berbagai daerah. Bahkan tak jarang korbannya anak-anak yang masih di bawah umur.
Perempuan sering kali dijadikanbudak pemuas nafsu para laki-laki bejat karena mereka dikira makhluk yang lemah.
Namun, jangan main-main dengan gadis satu ini. Gadis berusia 25 tahun asal Pakistan ini dengan berani melakukan perlawanan ekstrem kepada pria yang mencoba memperkosanya.
Polisi setempat mengatakan gadis itu menyerang pria yang mencoba memerkosanya pada Selasa (4/2/2020) lalu.
Baca juga: Pria Ini Kembalikan Uang yang Dipinjam Setelah 18 Tahun Lamanya
Kepada polisi si gadis mengatakan, saat itu ia sedang sendirian di rumahnya yang berlokasi di Punjap.
Lalu tiba-tiba pria tersebut masuk ke dalam rumahnya dan mencoba untuk berbuat jahat kepadanya. Tak mau terluka, gadis itu lalu lari ke dapur untuk mengambil pisau.
Saat si pria mencoba menyerang lagi, gadis itu kemudian memotong kemaluannya menggunakan pisau dapur. Pria 28 tahun itu kemudian dirawat di rumah sakit di Kota Faisalabad.
Ia akan diinterogasi usai kondisinya membaik.
Gadis pemberani ini sebenarnya bukanlah satu-satunya perempuan di Pakistan yang mengalami kasus pemerkosaan.
Baca juga: Napi Ini Menolak Dibebaskan Karena Sudah Tak Punya Keluarga, Istrinya Pun Sudah Diambil Pria Lain
Bahkan menurut Komisi Hak Asasi Manusia di sana, ratusan perempuan di Pakistan mengalami pemerkosaan setiap tahunnya.
Mereka yang melakukan pemerkosaan jarang mendapat hukuman karena lemahnya hukum dan rumitnya prosedur penuntutan terhadap para pelaku.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="42997" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Bahkan tak sedikit korban yang justru disalahkan dalam kasus pemerkosaan. Mereka dinilai telah bergaul bersama laki-laki yang dilarang dalam agama kepercayaan mereka.
Oleh karena itulah, banyak perempuan yang memilih diam dan menolak untuk melapor ke polisi karena takut dipermalukan oleh masyarakat yang bersifat konservatif itu.
Selain itu, di negara ini juga tercatat sekitar 70-90 persen perempuan mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama hidupnya. Salah satunya adalah pemerkosaan dalam rumah tangga.
Farzana Bari dari The Aurat Foundation, sebuah kelompok hak asasi perempuan Pakistan mengatakan,
"Ini adalah situasi yang menyakitkan. Seringkali korban disalahkan oleh sistem hukum dan masyarakat."
Baca juga: Setelah Berenang di Laut, Wanita Ini Diduga Mengandung Anak Ikan
Hal yang sama mungkin juga terjadi di berbagai negara. Oleh karena itulah, kasus pelecehan terhadap perempuan begitu sering terdengar. [*/Jly]