Berita viral terbaru: Buku Agama Islam SD di Pangkalpinang Ditarik karena kesalahan penulisan huruf dan jatuhnya ke penghinaan.
Padangkita.com - Lembar kerja siswa (LKS) merupakan buku yang berfungsi untuk mendampingi siswa dalam belajar. Buku LKS sangat membantu siswa di kala belajar. Apa lagi di saat pandemi ini, tentu jalan pintas untuk belajar ialah buku LKS yang dibeli dari sekolah.
Namun, jika buku tersebut terdapat penulisan yang salah, maka siswa juga akan mendapatkan ilmu yang salah, terlebih buku agama. Itulah yang terjadi pada buku LKS di daerah Pangkalpinang ini.
Buku Pendidikan Agama Islam di Pangkalpinang, Bangka Belitung ditarik karena dianggap menghina Nabi Muhammad. Dalam lembaran LKS itu tertulis "Babi Muhammad".
Kesalahan penulisan tersebut terdapat pada pilihan ganda sebuah soal nomor 15. Dalam soal nomor 15 pilihan ganda LKS tersebut, bertuliskan "Babi Muhammad SAW menjelaskan, bahwa jujur itu dan seterusnya"
Namun dalam penulisannya Huruf "N" yang seharusnya membentuk kata Nabi malah tertulis huruf "B" yang bermakna sangat jauh dari yang seharusnya.
Bahkan jatuhnya ke penghinaan karena artinya yang terbilang negatif bagi umat muslim. Informasi terkait dugaan pelecehan Nabi muhammad ini pertama kali didapat dari orang tua murid SDN 12 Pangkalpinang pada Rabu (12/8/20) malam.
Kementerian Agama Pangkalpinang dan Kejari Pangkalpinang langsung meluncur ke SDN 12 untuk memastikan informasi tersebut.
Di Sekolah Dasar yang beralamatkan di Jalan Achmad Rasyidi Hamza Batu Intan Kecamatan Giri maya itu, didapati sebanyak 8 eksemplas LKS dan langsung ditarik.
"Kami sudah datangi SDN 12 dan buku nya sudah diamankan. LKS itu jumlahnya 38. Yang beredar sudah 30 eks, dan masih sisa 8 di sekolah.
Baca juga: Inul Meradang Instagramnya Dibanjiri Komentar Akun Jualan Pembesar "Anu"
Sisanya sudah kita amankan. Sementara ini ita juga sedang menelusuri siapa yang LKS tersebut dan Sekolah mana saja yang menggunakannya," kata Ryan Sumartha Syamsu sekalu Kasi Intel Kejari Pangkalpinang.
Tentu saja timbul pertanyaan, apakah ini termaasuk tindak pidana penistaan agama? Ryan mengatakan masih mempelajarinya.
Menurutnya ada kemungkinan ketidaksengajaan alias typo atas tulisan dalam LKS tersebut.
Karena jika melihat komposisi huruf dalam keyboard querty komputer, posisi huruf B dan N bersebelahan.
"Untuk unsur kelalaian, itu ranah polisi. Kejaksaan sendiri hanya fungsi pengawasan. Belum jelas apakah ini kesengajaan atau kelalaian. Karena formasi huruf pada keyboard komputer itu posisi huruf B dan N itu berdekatan.
Jadi kita sekarang fokus pada penelusuran peredaran buku terlebih dahulu. Pihak sekolah mengakui bahwa buku ini baru diterima Rabu (12/8/20) kemarin, dan langsung dibagikan ke siswa melalui orang tua," tambah Ryan.
Kepala sekolah SDN 12 Pangkalpinang, Puspita Anggraini kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya sendiri baru mengetahui permasalahan tersebut dari media sosial.
Baca juga: Dulu Artis Top dan Kaya di Era 90-an, Kini Wanita Ini Jadi Tukang Sapu Jalanan
Puspita sendiri mengatakan bahwa permasalahan ini lebih kepada kesalahan pihak penerbit LKS tersebut.
"Ini merupakan kesepakatan guru-guru dan orang tua untuk menggunakan LKS. Selain murah itu pun juga tidak ada paksaan. Buku itu juga baru datang kemaren. Kita pihak sekolah kan sudah kenal dengan penerbit Mandali, mereka kan sudah terkenal.
Tiba-tiba kita melihat kok sudah ramai di medsos. Pagi ini tiba-tiba sudah ada orang dari Kejaksaan mencari tau kebenarannya, dan saya jawab benar. Dan buku itu kemudian diambil oleh pihak Kejari. Jadi masalahnya ada di percetakan," ujar Puspita. [*/win]