Berita viral terbaru: Pemerintah Myanmar mendapat kritikan keras dari kaum agamawan soal buku pendidikan sex yang baru saja diterbitkan. Buku pelajaran itu disebut sebagai majalah biru.
Padangkita.com - Kaum agamawan yang diwakili oleh biksu mengkritik keras buku pendidikan sex yang diterbitkan pemerintah Myanmar.
Menurut mereka, konten buku tersebut lebih cocok disebut sebagai majalah panas yang malah akan meracuni otak anak.
Pemerintah Myanmar melalui Kementerian Pendidikan telah menyiapkan kurikulum pendidikan sex di sekolah untuk tahun ajaran baru yang direncanakan mulai Juli 2020 ini.
Selain kurikulum, pemerintah juga telah menyiapkan buku pelajaran mengenai pendidikan sex untuk anak usia sekolah.
Namun, isi dalam buku tersebut justru memantik perdebatan panas dengan kaum agamawan yang diwakili biksu.
Pasalnya, buku pendidikan sex itu berisi deskripsi seputar aktivitas sexual seperti berhubungan badan, pacaran, sampai penggunaan alat kontrasepsi serta jenis-jenis hubungan intim bisa hetero maupun homo.
Oleh karena itulah, biksu konservatif di Myanmar menentang keras penerbitan buku tersebut karena bisa meracuni otak anak, bukannya mendidik.
Baca juga: Ini 5 Ratu Sinetron Era 90-an yang Masih Cantik dan Bersinar Hingga Kini
Biksu menilai buku tersebut tak ubahnya majalah biru, jauh dari tujuan pemerintah dalam memberikan edukasi terkait sex pada pelajar.
"Ini buku pelajaran apa majalah biru?," kata biksu Aung Pho Min dalam tulisannya di media sosial Facebook.
Selain Aung Pho Min, biksu Ashin Agga Dhama yang merupakan anggota kelompok agama Budha garis keras, MaBaTha, ikut bersuara terkait konten buku tersebut.