"Perilaku semacam itu berlawanan dengan semua yang kami upayakan dan telah dikerjakan untuk memberantas kesalahan staf PBB," kata Dujarric, Jumat (26/6/2020).
Ketika ditanya apakah adegan intim itu atas asas suka sama suka atau melibatkan pembayaran, Dujarric menerangkan bahwa hal itu sedang diselidiki.
PBB sendiri memiliki kebijakan ketat terhadap pelanggaran oleh anggota stafnya. Pelanggar dapat dihukum berat jika terbukti bersalah. Mereka juga dapat dipulangkan atau dilarang ikut operasi perdamaian PBB. Kendati demikian, tindakan hukum atau indispliner diserahkan ke negara asal pelanggar.
Baca juga: Perempuan Yao di China Punya Tradisi Unik Hanya Potong Rambut Sekali Seumur Hidup
Dujarric pun berjanji untuk tidak akan memberi toleransi sama sekali dalam kasus skandal di lingkup PBB.
"Kami berharap penyelidikan ini dapat cepat selesai untuk segera mengambil tindakan yang sesuai," ungkapnya.
Ia menambahkan, orang-orang yang terekam dalam video itu kemungkinan ditugaskan di Badan Pengawasan Gencatan Senjata PBB (UNTSO). Badan tersebut telah bertugas di sana sejak 1948 silam. [*/Jly]