Berita viral terbaru: PBB saat ini tengah menyelidiki skandal yang dilakukan staf mereka dalam mobil dinas saat berada di Israel. Faktanya, ada 175 skandal lain yang terjadi di lingkup staf PBB.
Padangkita.com - Nama baik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tampaknya kini tengah dipertaruhkan. Video skandal yang terjadi di mobil dinas PBB di Israel, rupanya menguak fakta lain.
Berawal dari video tersebut, terungkap 175 skandal yang menimpa para anggota staf PBB pada 2019 lalu.
Oleh karena itu, Heather Barr co-director divisi hak-hak perempuan Human Rights Watch berkata, ia tidak terkejut dengan video yang terekam di Tel Aviv, Israel, tersebut. Barr yang juga bekerja untuk PBB di Burundi dan Afghanistan itu bahkan mengungkapkan, PBB "memiliki masalah yang lebih besar daripada video yang satu ini."
"Masalah itu adalah tuduhan eksploitasi dan pelecehan yang dilakukan anggota staf PBB," ucap Barr seperti dikutip BBC, Jumat (26/6/2020).
Faktanya, pada 2019 setidaknya ada 175 tuduhan eksploitasi dan pelecehan terhadap anggota staf PBB. Dari tuduhan sebanyak itu, 16 terbukti salah, 15 tidak terbukti, dan yang lainnya masih diselidiki.
PBB pun menyatakan pihaknya "terkejut dan sangat terganggu" dengan video hubungan intim di salah satu mobil dinasnya di Israel ini.
Diketahui, video itu menunjukkan seorang wanita berbaju merah mengangkangi seorang pria di kursi belakang mobil SUV putih yang bertuliskan UN (United Nations), nama bahasa Inggris untuk PBB.
Seorang penumpang lain duduk termenung di kursi depan, sedangkan pengemudinya tidak terekam kamera.
Dilihat dari bangunan-bangunan dalam video, lokasi kejadian tampaknya di HaYarkon Street, kawasan yang biasanya ramai pejalan kaki.
Tak tinggal diam dengan kejadian memalukan ini, PBB langsung melakukan penyelidikan dan mengklaim hampir selesai mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam video tersebut.
Baca juga: Viral, Kakek 68 Tahun Asal Gorontalo Nikahi Gadis Muda 26 Tahun
Dalam sebuah pernyataan PBB mengatakan, mereka yang terekam video diyakini sebagai anggota staf penjaga perdamaian di Israel.
Stephane Dujarric selaku juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menggambarkan perilaku di video itu "menjijikkan".