Padangkita.com - Tim arkeolog dari Macquarie University, Sidney, Australia berhasil menemukan artefak langka berusia ribuan tahun. Benda tersebut ditemukan arkeolog di kota yang telah lama menghilang.
Artefak terebut diduga merupakan peninggalan Raja Daud. Harta karun itu berupa patung 'dewa pemukul' dan anak sapi perunggu yang menghiasi tembikar Kanaan dan Filistin dari abad ke-12 sebelum masehi (SM) di situs di Khirber el-Rai, Israel.
Situs tersebut digali sebagai bagian dari Program Israel Kuno di Universitas Macquarie. Mereka juga bekerja sama dengan Universitas Ibrani Yerusalem dan Otoritas Barang Antik Israel untuk menemukan benda bersejarah yang terkubur di kota yang hilang itu.
Dilansir dari Express, dalam penggalian di situs tersebut, para arkeolog mengumumkan bahwa mereka menemukan perunggu yang mewakili dewa Kanaan Baal.
Peninggalan Nabi Daud
Tentu saja penemuan luar biasa tersebut merupakan harta karun berharga yang diyakini sebagai peninggalan Raja Daud.
"Ketika kami melakukan penggalian arkeologi, kami memiliki harapan yang tinggi dan harapan yang rendah, tetapi, tentu saja, luar biasa ketika kami membuat penemuan yang menarik," ujar Direktur program, Dr Gil Davis.
"Kami bermimpi membuat penemuan yang akan mengubah pemahaman kami tentang bagian penting dari masa lalu," lanjutnya.
Situs tersebut digali lantaran diyakini jika dulunya pernah menjadi Kota Ziklag di Filistin kuno. Kota itu sendiri pernah disebut dalam Kitab Samuel. Namun tak pernah diketahui keberadaannya oleh para ilmuan.
Menurut Alkitab, Raja Filistin Achish dari Gat memberikan Ziklag kepada Daud yang terkenal karena membunuh Goliat raksasa. Kala itu, Daud tengah melarikan diri dari Raja Saul.
Setelah Raja Saul wafat, Daud diangkat menjadi raja di Hebron dan Ziklag. Kerajaan tersebut terletak di tangan kerajaan Yehuda yang kala itu sedang berkembang.
Para arkeolog menemukan lapisan-lapisan dari abad ke-12 SM hingga abad ke-10 SM di situs tersebut. Setelah dilakukan penggalian dengan sangat hati-hati, mereka berhasil menemukan bukti keberadaan kota yang hilang itu.
Namun pendapat para ahli terpecah belah mengenai lokasi sebenarnya dari Ziklag. Sebab, sebelumnya telah ada 12 daftar situs lain yang juga berpotensial sebagai kota Ziklag.
Keyakinan Kota Ziklag
Kendiati demikian, Direktur penggalian Profesor Yossi Garfinkel dan Dr Kyle Keimer, mengklaim bahwa temuan mereka merupakan bukti kuat situs tersebut merupakan kota Ziklag.
"Situs kami secara kronologis merupakan periode waktu yang tepat dan ketika kami telah menggali dan menemukan betapa pentingnya situs ini dari sudut pandang politik dan ekonomi dan geografis, kami berusaha mengidentifikasinya dengan situs alkitabiah," ujar Dr. Keimer.
Baca juga: Seleb Tik Tok Ini Mau Pelihara Pria Tampan: Pengen Nyicip
"Saya dengan sepenuh hati berpikir bahwa itu adalah penjelasan yang sangat layak, terutama jika dibandingkan dengan situs lain yang telah diusulkan, yang semuanya memiliki satu masalah atau masalah lain dengan mereka apakah itu kronologis, arkeologis atau geografis," jelasnya. [*/Prt]