Accra, Padangkita.com - Pejabat darurat Ghana melaporkan sedikitnya 22 orang, termasuk seorang bayi, tewas ketika sebuah bangunan tiga lantai yang belum selesai runtuh di bagian timur Ghana.
Kecelakaan itu terjadi pada hari Selasa ketika komunitas gereja mengadakan kebaktian di gedung, yang masih dalam pembangunan, di kota Akyem Batabi di Wilayah Timur, kata pejabat Organisasi Penanggulangan Bencana Nasional (NADMO) Richard Amo-Yartey.
Di antara korban tewas adalah 11 wanita, satu bayi dan 10 pria, kata Amo-Yartey, dilansir dari Aljazeera.
Tim penyelamat yang terdiri dari petugas darurat, polisi, tentara, dan petugas pemadam kebakaran sedang mencari korban yang terperangkap di dalam gedung.
Jumlah orang yang hilang masih belum jelas pada hari Jumat, sementara delapan orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit, menurut Amo-Yartey.
Baca juga: Relawan Vaksin Covid-19 di Brasil Meninggal Dunia
Media lokal melaporkan bahwa lebih dari 60 orang hadir di lokasi saat kecelakaan itu terjadi.
Pengerjaan gedung telah dimulai pada tahun 1994.
Presiden Nana Akufo-Addo pada Kamis (22/10/2020) pun ikut menyampakan belangsungkawa pada keluarga yang berdua dalam kecelakaan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Nana melalui akun twitter miliknya.
"Atas nama Pemerintah dan rakyat Ghana, saya mengirimkan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga dari 15 orang yang kehilangan nyawa secara tragis di gedung gereja yang runtuh di Akim Batabi dekat Oda. Saya berharap 8 orang yang terluka cepat sembuh," tulisnya.
On behalf of Government and the people of Ghana, I send my deepest condolences to the families of the 15 persons who lost their lives tragically in the church building that collapsed at Akim Batabi near Oda. I wish the 8 injured persons a speedy recovery.
— Nana Akufo-Addo (@NAkufoAddo) October 22, 2020
Diberitakan BBC, pendeta yang bertanggung jawab atas Gereja Kemakmuran, Akwa Ishak, berada dalam tahanan polisi untuk membantu penyelidikan. [*/try]