Berita viral terbaru: Pernikahan sesama jenis viral di Lombok Barat. Seorang pria menikahi "wanita" yang ia kenali di Facebook. Ketahuan saat diajak bulan madu selalu datang bulan.
Padangkita.com - Pernikahan sesama jenis kembali terjadi di Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Warga baru-baru ini digegerkan oleh pernikahan sesama jenis antara dua orang pria, yaitu Muh (31 tahun) dengan Adi atau S yang menyamar menjadi perempuan dengan nama Mita (25 tahun).
Belum diketahui motif S melakukan penipuan dengan menyamar menjadi seorang wanita, bahkan sampai berani melanjutkan hubungan hingga ke jenjang pernikahan.
Baca juga: Sempat Dipenjara, Begini Kisah Hidup Vanessa Angel Selama Jadi Tahanan
Muh terkecoh ia beli kucing di dalam karung. Ia tidak tahu kalau perempuan yang dinikahinya ternyata adalah seorang pria.
Hal ini terungkap bahwa Mita merupakan laki-laki. Ketika ajakan Muh untuk berhubungan badan setelah tiga malam berturut-turut selalu ditolak Mita dengan alasan sedang haid.
Singkat cerita, Muh awalnya berkenalan dengan Mita melalui media sosial Facebook sekitar sebulan yang lalu. Setelah menjalin hubungan secara virtual dan merasa saling cocok, mereka kemudian mengatur waktu untuk ngopi darat.
Setelah mempertimbangkan beberapa tempat yang dirasa cocok, Muh dan Mita akhirnya sepakat ketemuan di Jalan Udayana, Mataram. Pada pertemuan pertama itu, Muh sama sekali tidak menyangka terhadap penampilan Mita.
Di mata Muh, Mita tampil layaknya seorang perempuan pada umumnya: cantik dan gemulai. Suaranya pun tidak membuatnya curiga. Dari pertemuan pertama itu, mereka resmi jadian alias pacaran.
Hari-hari berlalu semenjak pertemuan pertama itu, dan gemuruh di hati Muh kian tak terkendali. Tiap malam, Muh gelisah memikirkan Mita."Mita, aku rindu. Kita nikah aja, yuk," begitu kira-kira dibilang Muh kepada Mita melalui telepon.
Setelah menyatakan niatnya dan Mita mengiyakan, hubungan mereka semakin serius. Hingga pada suatu malam, bersama orang tuanya, dengan mantap Muh melangkah menuju rumah Mita untuk mengantarkan maskawin. Cukup besar nilainya, yakni Rp 20 juta.
Hari yang dinanti-nanti pun tiba. Selasa 2 Juni 2020 pukul 10.00 WITA, akad nikah dilangsungkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kediri.
Sebagaimana setiap pernikahan, tokoh-tokoh agama dan masyarakat pun hadir menjadi saksi pernikahan mereka.
Seperti Muh, tak ada satupun hadirin di acara pernikahan itu yang menaruh curiga pada Mita. Apalagi, separuh wajahnya ditutupi dengan kain.
"Ananda Muh Bin..., saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Mita Binti...dengan maskawin berupa uang sebesar 20 juta rupiah, tunai," kata orang tua perwakilan Mita.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Mita Binti... dengan maskawin 20 juta rupiah dibayar tunai," ucap Muh dengan mantap.
Sah! Muh dan Mita pun resmi jadi suami istri. Senyum keduanya merekah di hadapan banyak orang. Hati mereka membuncah siang itu. Tak sabar rasanya Muh ingin memadu kasih dengan sang istri.
Namun, Muh terpaksa menanggung keinginannya untuk menjalani bulan madu dan menikmati malam pertama, lantaran Mita bilang padanya, "aku lagi datang bulan, Bang."
Sehari-dua hari, Muh masih bersabar. Namun pada malam ketiga, ia mulai curiga. Diam-diam ia mencari tahu identitas Mita ke orang-orang.
Ia kemudiab bertemu dengan Ketua RT tempat di mana Mita tinggal.
Dan betapa malangnya ia ketika mendapati kenyataan bahwa ternyata Mita adalah seorang laki-laki, dengan nama asli S atau Adi, dari keluarganya langsung yang ada di Ampenan.
Petir serasa menyambar tubuh Muh saat itu juga. Untuk beberapa saat ia tak bisa apa-apa dengan tatapan hampa. Sementara itu, Mita, karena tahu kalau identitasnya telah terbongkar, lekas-lekas kabur dari rumah Muh.
Baca juga: Kilas Balik Skandal Perselingkuhan Mantan Perdana Mentri Malaysia dengan Model Cantik Mongolia
Setelah kesadarannya pulih, Muh pun segera memberitahu keluarganya yang sebenarnya dan langsung menceraikan Mita. Dan karena merasa telah ditipu, ia melaporkan apa yang telah menimpanya ke Polsek Kediri, pada Jumat, 5 Juni 2020.
Tak butuh waktu lama, Mita segera ditangkap oleh polisi dan ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan. Kasusnya kemudian dilimpahkan ke Polres Lombok Barat untuk menghindari amarah warga Desa Gelogor yang merasa telah ditipu mentah-mentah.
Pernikahan Muh dan Mita ini pun tercatat sebagai pernikahan tersingkat yang pernah terjadi di Lombok Barat. Mereka tercatat sebagai suami-istri tak lebih dari 3x24 jam. [*/Son]