Kondisi fisik ini membuat Ellis trauma dan ingin mengakhiri hidupnya. Ia menganggap dirinya aneh dan tidak berani untuk tampil.
"Apa yang saya alami adalah trauma. Aku perah berpikir untuk bunuh diri dan aku merasa seperti monster. Aku sangat malu dan tidak akan pernah bisa akrab dengan pacar mana pun. Saya tidak pernah merasa nyaman dengan siapa pun karena saya malu mereka berpikir saya aneh," kata Ellis yang berprofesi sebagai operator kamera dan fotografer, dilansir dari laman Daily Mail.
Ellis memperhatikan bahwa dia memiliki yang pertama dari dua buah dada berukuran bola tenis tergantung dari ketiak kirinya ketika dia berusia 12 tahun.
Dia melihat satu lagi di sisi kanannya ketika dia berusia 15 tahun.
Dia tidak tahu apa tonjolan yang aneh dan menyakitkan itu dan akan selalu menutupi bagian atas tubuhnya dengan malu. Ini menjadi lebih buruk karena dia tinggal bersama keluarganya di Estepona, Spanyol selama tiga tahun pada saat itu.
"Saya tidak akan memakai bikini di pantai dan selalu membuat alasan untuk tidak berenang. Sulit mempertahankan banyak kebohongan sepanjang waktu," kata dia.
Keadaan itu adalah kondisi yang relatif umum yang mempengaruhi dua hingga enam persen wanita dan satu hingga tiga persen pria. Kelebihan jaringan hadir di mana saja di sepanjang 'garis susu' tubuh manusia, seperti ketiak. Mereka jarang terlihat di wajah, punggung atau paha.
Dr Aamer Khan, salah satu pendiri Harley Street tempat Ellis operasi kelebihan buah dadanya mengatakan, Ellis memiliki jaringan aksila aksesori yang tampak seperti dada tambahan di bawah lengannya. Kondisi ini dikenal sebagai aksesori, polymastia atau supernumerary.
"Dalam beberapa kasus, buah dada ekstra mungkin muncul dengan puting atau areola, atau keduanya. Kondisinya bawaan, sudah ada sejak lahir dan pasien seperti Ellis tidak menyadarinya sampai mereka mencapai pubertas. Karena pertumbuhan dan perkembangannya dipicu oleh perubahan hormon, itu mungkin juga menjadi lebih jelas selama kehamilan atau menyusui ketika beberapa wanita dapat mengeluarkan susu," jelas dokter. (*/pk-28)