Berita viral terbaru: Enam remaja ini nekat jual diri lantaran kehabisan uang saat liburan. Mereka mengaku menyesal karena telah foya-foya sebelumnya.
Padangkita.com - Karena foya-foya saat liburan, enam anak baru gede (ABG) ini terpaksa menjajakan dirinya ke pria hidung belang. Mereka mengaku kehabisan uang saat tengah liburan di Banjarbaru.
Keenamnya lalu berhasil dibekuk polisi di salah satu hotel di Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru, Kamis (23/1/2020) malam.
Penangkapan enam ABG ini bermula dari laporan seorang warga melalui Aplikasi Siharat. Satuan Sabhara Polres Banjarbaru lalu melakukan razia dan berhasil mengamankan mereka.
Baca juga: Miliki Nama 17 Kata, Gadis Ini Menyingkat Menjadi 1 Huruf Saja
Keenam orang ini diketahui berinisial Rr, ST, DL, dan MY, juga dua laki-laki AB dan CD.
Di antara keenam ABG tersebut, paling tua baru berumur 22 tahun. Parahnya lagi, dua di antara mereka bahkan masih di bawah umur.
Dalam penangkapan itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa alat kontrasepsi yang disimpan para pelaku di dalam kamar yang disewanya.
Kapolres Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso melalui Kasat Sabhara, AKP Supri kemudian menjelaskan, terungkapnya kasus prostitusi online di Banjarbaru ini merupakan ketiga kalinya.
"Dugaan kasus prostitusi online ini merupakan yang ketiga kalinya pada bulan Januari 2020 ini.
Dari laporan di Hotel Melati di Jalan Angkasa Landasan Ulin dicurigai ada praktik prostitusi online. Lalu petugas ke lokasi dan benar adanya laporan itu," kata Supri dikutip Grid.
Supri juga memaparkan kalau keenam ABG ini berasal dari luar daerah.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="45422" boxed="true" boxed_shadow="true"]
"Mereka (ABG) dari Kapuas Kalteng. Mereka mengaku memang sengaja melakukan praktik prostitusi online di Banjarbaru menunggu pelanggannya di hotel ini," ujarnya.
Dari hasil interogasi, para pelaku mengaku terpaksa berbisnis haram dengan membuka open booking di aplikasi online di Banjarbaru karena kehabisan uang.
"Mereka mengaku usai berlibur di pantai di wilayah Kabupaten Tanahlaut, kehabisan uang lalu menjalankan praktik itu. Mereka menggunakan aplikasi sosial media seperti Michat dan WhatsApp .
Kemudian bernegosiasi dengan para pria hidung belang. Tarifnya antara Rp300 ribu sekali kencan dan sampai Rp600 ribu sekali bertemu pelanggan," ungkap Supri.
Baca juga: Ibu Muda Ini Jadi Korban Dukun Cabul Saat Ritual Mandi di Kebun Karet
Dijelaskan Supri, pihak Kepolisian juga telah melakukan pembinaan kepada para pelaku.
Pekan depan pihaknya akan membawa keenam pelaku ini, untuk sidang Tipiring di Pengadilan Negeri Banjarbaru. [*/Jly]