Berita viral terbaru: Kim Yo Jong, Adik perempuan Kim Jong Un disebut sebagi pengganti pemimpin Korut. Yo Jong disebut lebih ganas sebab memiliki julukan "Ratu eksekusi"
Padangkita.com - Spekulasi merebak usai terdengar kabar Kim Jong-Un yang memburuk setelah operasi. Adik perempuannya disebut-sebut akan menggantikan Jong-Un.
Namun, seorang pakar politik baru-baru ini mengatakan bahwa adik Kim Jong Un akan lebih kejam jika berkuasa gantikan kakaknya.
Bahkan disebutkan kekejaman sang Adik bisa melebihi ayah dan kakeknya. Kini banyak pakar memprediksi, bisa menjadi lebih kejam dari saudara lelakinya.
Baca juga: Dipercaya Bisa Menangkal Corona, Kelompok Hindu Ini Pesta Minum Kencing Sap
Apalagi saat ini ia sedang menunggu jatuhnya kekuasaan kepadanya jika Kim Jong Un meninggal. Kim Jong Un menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April lalu.
Diketahui bahwa kebiasaan merokok, bekerja berlebihan dan kondisi kesehatan obesitas yang dialami Kim merupakan alasan kenapa pemimpin otoriter Korea Utara itu harus dioperasi.
Prediksi para pakar ini bukan tanpa alasan. Jika dunia menilai Kim Jong Un dikenal tak punya belas kasihan kepada para pembelot, sementa Kim Yo Jong justru lebih keji ia meminta kakaknya untuk membunuh keluarganya sendiri yang diduga membelot.
Dilansir laman Miror, laporan menunjukkan Kim Jong-un masih mengendalikan rudal Korea Utara meskipun sakit, setelah sebelumnya memprovokasi AS dan sekutunya Korea Selatan dengan tes rudal, menunjukkan kemampuannya untuk menyerang kedua negara.
Dan ada kekhawatiran saudara perempuannya, yang berbagi hasratnya terhadap pengembangan senjata, dapat melakukan lebih banyak hal yang sama untuk menunjukkan keberaniannya.
Prof Natasha Lindstaedt, seorang pakar rezim totaliter, mengatakan kepada Daily Mirror bahwa jender tidak akan menjadi penghalang untuk diterima oleh pengawal lama politik sebagai tiran yang seperti dewa.
Jika demikian dia akan melanjutkan cengkeraman keluarga yang tak terputus pada negara itu, dimulai oleh Kim Il-sung pada tahun 1948.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="45436" boxed="true" boxed_shadow="true"]
“Saya tidak percaya bahwa menjadi seorang wanita akan melemahkan posisinya jika dia mengambil alih sebagai pemimpin. Orang-orang ini tidak dipandang atau digambarkan sebagai manusia seperti orang-orang Korea Utara seperti yang telah kita lihat dengan Kim Jong Un,” ujarnya.