Padangkita.com - Elon Musk belum lama ini mengumumkan secara detail perkembangan teknologi terbarunya. CEO Tesla itu tengah disibukkan dengan proyek penyambungan komputer pada otak manusia.
Proyek sekala besar ini sebenarnya telah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Namun selama ini perusahaan milik Elon merahasiakan proyek misterius bernama Neuralink tersebut.
Pada Jumat (28/8/2020) lalu, Elon akhirnya mengumumkan proyek tersebut pada publik melalui presentasi yang ia sampaikan dan diunggah ke Youtube. Proyek itu berkaitan dengan penanaman robot kecil ke dalam otak manusia melalui tulang tengkorak.
Proyek itu sebelumnya telah berhasil dilakukan pada babi bernama Gertrude. Sejak dua bulan lalu babi tersebut telah telah ditanami komputer kecil pada otaknya. Mesin tersebut melacak aktivitas otak Gertrude secara langsung.
Penelitian itu dapat dipercepat setelah pihak Elon mendapat otoritas dari Badan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS). Penelitian teknologi itu diyakini dapat membantu kepentingan medis nantinya.
Neuralink sendiri dibangun berdasarkan penelitian terhadap hubungan antara mesin dan otak. Biasanya disebut brain-machine interface yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun.
Teknologi brain-machine interface membuat otak dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan mesin seperti komputer.
Tujuan utama Neuralink adalah membangun brain-machine interface yang canggih dan mampu mengolah begitu banyak data yang dapat digunakan dalam operasi sederhana.
Selain itu, teknologi ini juga bertujuan untuk membantu pasien yang memiliki masalah kesehatan spesifik. Kendati demikian, ternyata pengembangan proyek teknologi ini miliki banyak masalah.
Dilansir dari Vox.com, penelitian Neuralink sebenarnya cukup suram. Saat diumumkan, Agustus lalu telah banyak mantan karyawan perusahaan tersebut yang mengeluhkan kekacauan di internal perusahaan.
Berdasarkan laporan Now York Times pada 2019 lalu, Neuralink telah melakukan penelitian dengan menyambungkan 1.500 elektroda ke tikus laboratorium.