Berita viral terbaru: Fatimah kini telah mantap memeluk agama Islam kembali setelah dulu pernah keluar dari agama asalnya itu.
Padangkita.com - Fatimah, seorang ibu rumah tangga di Desa Mursa, Padang Sidempuan, Sumatera Utara (Sumut) yang memiliki sepuluh orang anak. Fatimah memiliki kisah yang tak biasa dengan tujuh dari sepuluh anak yang dilahirkannya.
Fatimah berjuang untuk pindah ke agama Islam setelah ia dulu pernah keluar dari agama Islam. Sebelumnya, Fatimah adalah seorang muslim. Namun ia dulu pindah agama karena ikut agama sang suami.
Namun, setelah memiliki sepuluh orang anak dari suaminya itu, Hidup Fatimah ternyata tidak bahagia. Mereka tinggal di sebuah desa terpencil Desa Mursa, Padang Sidempuan.
Sementara, adek Fatimah, Arbulan mengaku sudah 20 tahun tidak bertemu dengan Fatimah. Arbulan mempunyai firasat buruk dengan kehidupan rumah tangga adiknya itu. Ternyata, firasat sang kakak pun benar terjadi.
Baca juga: Ngeri, Pernikahan Sejenis di Riau, Ternyata Ini Dibelakangnya
Arbulan pun berusaha untuk mencari keberadaan adiknya melalui media online. Akhirnya, berkat bantuan seseorang dari teman Facebook Arbulan, bernama Sibolga. Berkat Sobolga Arbulan berhasil mendapatkan nomor Fatimah sehingga berhasil menjalin komunikasi dengannya.
Fatimah pun mengutarakan segala isi hatinya kepada sang kakak. Fatimah pun mengungkapkan bahwa ia ingin pergi dan kembali memeluk agama lamanya, agama Islam.
"Saya minta adek saya untuk pikir-pikir dulu dengan matang. Tiga bulan kemudian, ditelepon saya, menyatakan takadnya sudah bulat untuk menjadi seorang muslimah. Suami pun sudah setuju," ujar Arbulan mengutip pernyataan Fatimah.
Akhirnya Fatimah pun pergi dari desa terpencil yang sudah ditempatinya lebih dari sepuluh tahun itu dengan memboyong tujuh anak perempuannya menuju tempat tinggal sang kakak di Desa Ujong Blang (Kuburan Syahid), Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.
Sedangkan suami dan tiga anaknya yang lain tetap tinggal di kawasan terpencil Desa Mursa, Padang Sidempuan itu.
Fatimah mengaku, perjalanan menuju tempat tinggal sang abang di Desa Ujong Blang, Labuhan Haji, sangat berliku dan penuh duka.
Wanita bernama lengkap Telaum Banua (39) itu mengaku sadar, lalu ia memiliki keinginan yang sangat besar untuk kembali lagi ke agama lamanya, yaitu agama Islam.
Dengan biaya seadanya, Fatimah pun dengan biaya seadanya memboyong tujuh anaknya untuk masuk Islam pada.
Pada Akhir Agustus 2020, Fatimah tiba di tempat tinggal sang abang. Dua pekan kemudian, tepatnya Sabtu (12/9/2020), Fatimah bersama 7 anak perempuannya mengikrarkan syahadat. 'Asyhadualla Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah'.
Prosesi pensyahatan berlangsung di Masjid At-Taqwa Manggeng, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Abdya. Ikrar syahadat dipandu Drs Said Firdaus, Imam Masjid At-Taqwa setempat.
Tujuh anaknya yang mengucapkan syahadat masing-masing Nidar Ratna Ayu Gea (18 tahun), Iren Cantika Gea (17), Muliani Gea (13), Melia Gea (11), Amila Gea (9), Mariani Gea (4), dan Imel Gea (3 tahun). Prosesi syahadat itu juga dihadiri Ketua MPU Abdya Tgk Muhammad Dahlan, Ketua Baitul Mal Abdya Wahyudi Satria SPI, Camat Manggeng Hamdani SE, serta para tokoh dan masyarakat lainnya.
Dibantu sang kakak, akhirnya perjuangan adiknya itu sangat luar biasa untuk kembali menjadi muslimah.
"Adek saya ini sejak lahir beragama Islam dengan nama Fatimah. Pindah keyakinan saat menikah dengan suami nonmuslim, namanya tidak berubah. Kami empat bersaudara, yang bungsu Fatimah," kata Arbulan Senin (14/9/2020), dikutip dari Serambi Indonesia.
Baca juga: Berusia 32 Tahun, Pemuda Ini Sering Dikira Anak SD
Arbulan sudah enam tahun tinggal di Desa Ujong Blang (kuburan syahid), Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan. Sebelumnya, Arbulan tinggal di Desa Padang dan Kampung Teungah, Kecamatan Manggeng, Abdya. Sehari-hari Arbulan kerja serabutan. [*/win]