Jasad makhluk aneh itu disimpan oleh Bendlin di lemari es. Dari hasil analisa seorang patologi lokal sempat mengatakan bahwa makhluk yang disebut Tamara, Alyoshenka bukanlah manusia.
Namun begitu, salah seorang dokter kandungan mengatakan Alyoshenka adalah bayi dengan kondisi yang cacat parah.
Bedlin juga sempat menyerahkan jasad itu ke peneliti UFO untuk diteliti lebih lanjut. Namun tak mendapat hasil apa pun dan akhirnya mereka mengembalikannya.
Kala itu, banyak kisah mistis yang terus beredar di masyarakat mengenai kebenaran makhluk tersebut. Namun setelah 23 tahun berlalu, tepatnya tahun 2019, kebenaran akhirnya terkuak.
Surat kabar Rusia bernama Komsomolskaya Pravda mengumumkan identitas bayi itu sebenarnya bukan alien maupun hantu, melainkan bayi manusia.
Baca juga: Misterius, Benda Putih Bulat dan Bersalib Ditemukan Terbang di Langit Jepang
Kondisi bayi tersebut seperti itu disebabkan oleh polusi bencana radiasi Kyshtym di Mayak pada tahun 1957.
"Kami melakukan serangkaian tes pada mumi ini, ahli forensik mematikan bahwa Alyoshenka adalah manusia," katanya.
Berdasarkan laporan mengenai kondisi di Mayak, kala itu terjadi sebuah bencana yang diakibatkan oleh terpapar plutonium.
Hal itu membuat seorang ibu dapat memiliki bayi terlahir cacat sejak tragedi itu. Kala itu, bencana di Mayak diangap kecelakaan serius ketiga yang pernah terjadi.
Lebih 20.000 mil persegi polusi mempengaruhi 270.000 orang yang tinggal di Chelyabinsk. [*/Prt]