Bahkan, odometer atau penunjuk jarak pada mobil selalu dipantau. Jennifer diperintahkan melanjutkan pendidikannya.
Suatu malam pada tahun 2010, Jennifer memutuskan untuk mengeksekusi rencananya. Ia ingin keluar dari tekanan keluarganya.
Kala itu, jarum jam menunjuk ke pukul 22.00. Crawford, Mylvaganam, dan pria ketiga bernama Eric Carty memasuki pintu depan rumah target. Mereka semua membawa senjata.
Bich dan Hann dipaksa turun ke lantai bawah. Kepala mereka ditutupi selimut.
Baca juga: Viral Pernikahan Kakek 103 Tahun dengan Wanita Muda, Si Kakek Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Sang ayah, Hann ditembak 2 kali, salah satunya di bagian muka. Sementara ibunya, Bich ditembak 3 kali di kepala dan tewas seketika.
Ajaibnya, Hann selamat dan mengingat semua yang terjadi pada momentum mengerikan itu. Pada 2014, pengadilan atas kasus tersebut digelar.
Saat vonis bersalah dijatuhkan, Jennifer tak menunjukkan emosinya. Datar. Namun, saat awak media meninggalkan ruang sidang, ia menangis dan gemetar tak terkendali.
Dengan dakwaan tingkat pertama, Jennifer divonis seumur hidup, tanpa kesempatan mengajukan pembebasan bersyarat selama 25 tahun.
Ia berusia 28 tahun saat duduk sebagai pesakitan.
“Dan untuk dakwaan percobaan pembunuhan terhadap ayahnya, ia juga divonis menerima hukuman seumur hidup, yang akan dijalani secara bersamaan.” Carty, Mylvaganam, dan Crawford masing-masing menerima hukuman serupa. [*/Son]