Berita viral terbaru: Jamer Bedford, orang terkaya di Amerika yang menolak untuk mati dan membekukan tubuhnya agar bisa dibangkitkan kembali.
Padangkita.com - Di dunia ini tidak ada satu orang pun yang dapat hidup abadi dan menemui akhir dari hidupnya yakni kematian.
Meski telah mengetahui fakta tersebut nyatanya di dunia ini masih saja ada segelintir orang yang menolak untuk menerima ajalnya. Bahkan tidak tanggung-tanggung, mereka melakukan berbagai macam cara agar bisa terhindar dari takdir yang tuhan
Hal tersebut nyatanya juga dilakukan oleh Jamer Bedford, orang terkaya di Amerika. Sebagai orang terkaya di Amerika pada tahun 1960-an, ia terus untuk menolak kematian.
Menjadi seorang psikolog Amerika yang terkenal, dia memiliki banyak perenungan tentang tujuan hidup dan makna kematian.
Sejak lahir James memiliki kehidupan yang bahagia. Ia lahir dari keluarga kaya, cerdas, optimis dan ketika dewasa dia juga tumbuh menjadi orang sukses.
Meski begitu naasnya pada tahun 1967, Bedford menderita penyakit ginjal yang telah menyebar ke paru-parunya.
Kala itu penyakit kanker paru-paru dinilai sebagai penyakit yang sangat serius. Terutama dalam tahap metastasis dan hampir tidak bisa disembuhkan.
Pasien yang mengidap penyakit tersebut hanya bisa menerima perawatan, dan menunggu kematian akan datang menjemputnya.
Bedford yang tidak ingin menemui ajalnya akhirnya berusaha untuk mencari tahu cara memperpanjang hidupnya.
Suatu ketika dia menerima gagasan dalam buku The Prospect of Immortality karya Dr Robert Ettiger, yang dianggap sebagai bapak tes pembekuan, dari Cryonics Institute.
Meski awalnya tidak percaya, Bedford memutuskan untuk bergabung dengan Robert kemudian mendanainya.
Namun sayangnya Bedford mengalami kegagal dalam pengobatan kanker dan meninggal. Meski begitu tubuh Bedford disimpan untuk dibangkitkn kembali 50 tahun kemudian.
Meninggal di usia 73 tahun pada 12 Januari 1967, dokter sebenarnya sempat melakukan CPR dan memijat jantung Bedford untuk menjaga sirkulasi darahnya. Namun sayangnya hal tersebut tak berhasil menyelamatkannya.
Baca juga: Ajaib, Menanti 14 Tahun Wanita Ini Akhirnya Miliki Anak di Usia 48 Tahun
Tubuh James Bedford akhirnya diawetkan. Pada proses tersebut, darah Bedford dikeluarkan dan disuntikkan dengan dimetil sulfoksida untuk melindungi organ dalamnya.
Kemudian, menempatkan Bedford yang direkayasa menjadi orang mati, pada tangki nitrogen cair pada minus 196 derajat Celcius.
Namun nyatanya proses tersebut juga tidak berjalan lancar. Pada April 1970, tubuh Bedford akhirnya dibawa ke pusat pembekuan Cryo, Care di Phoenix Arizona. Sejak saat itu, tubuhnya menjalani serangkaian perawatan khusus untuk menjaga kondisinya untuk kemudian dibangkitkan kembali tahun 2017.
Setelah tahun 2017 berlalu, nyatanya tidak berhasil bangkit dari kematiannya. Nyatanya Bedford harus berakhir kehilangan nyawanya setelah menjadi tikus percobaan Robert.
James Bedford menjadi manusia pertama yang melakukan percobaan pembekuan. Namun ia tidak berhasil bangkit kembali. Meski 2017 telah berlalu, nyatanya Bedford tidak dapat bangkit kembali, karena kesadarannya sudah hilang.
Kondisi Bedford dianggap mati secara teori, tubuhnya masih dibiarkan membeku dan masih disimpan di laboratorium di Alcor Life Extension Foundation.
Sementara itu proyek tersebut masih jauh dari kata realistis, bahkan medis mengatakan sulit bagi Bedford untuk dibangkitkan kembali dari kematian.
Baca juga: Bernilai Fantastis, Kue Pernikahan Ini Harganya Rp 13,9 Miliar
Dimetil sulfoksida antikoagulan, yang dianggap senyawa bisa melindungi tubuh Bedford dalam jangka panjang, nyatanya sudah menghancurkan otaknya.
Meskipun teknologi untuk pembekuan tubuh yang menunggu di revitalisasi telah meningkat sejak masa Bedford, tidak ada jaminan bahwa semua itu dapat berfungsi.
Justru tubuh pasien yang terus-terusan diawetkan akan rusak. Selain itu tubuh juga tidak bisa berfungsi lagi, membuat mereka tidak berbeda dengan orang mati. [*/Prt]