Berita viral terbaru: Warga Vietnam dan Kamboja mempercayai daging anjing dan kucing memiliki kandungan yang dapat menangkal virus corona. Hal itu menyebabkan konsumsi daging kuncing dan anjing melonjak di Vietnam dan Kamboja.
Padangkita.com - Kandungan alami dari anjing dan kucing dipercaya dapat menangkal virus corona, hal itu dibantah oleh kelompok kesejahteraan hewan Four PAWS.
Oleh karena itu, selama pandemi COVID-19 mewabah secara global, di Vietnam dan Kamboja penjualan daging anjing dan kucing melonjak.
Dari hasil investigasi Mirror, ditemukan pasar hingga restoran menawarkan hidangan anjing dan kucing untuk dapat dinikmati atau dibawa pulang melalui aplikasi pengiriman makanan.
Baca juga: Pernikahan Duda dengan Gadis 20 Tahun Ini Jadi Pebincangan
Seorang dokter hewan dari Four Paws, Kathrine Polak mengatakan bahwa praktik tersebut sangat mengejutkan, mengkonsumsi daging anjing dan kucing justru disebut membawa risiko penyebaran penyakit baru.
"Kondisi tidak sehat terkait dengan perdagangan daging kucing dan anjing, ditambah dengan risiko kontaminasi memiliki begitu banyak spesies hewan yang berbeda dikurung dan dibunuh satu sama lain, menghadirkan tempat berkembang biak yang sempurna untuk penyakit baru dan mematikan, seperti COVID-19," ujar Kathrine
Lonjakan permintaan ini muncul di tengah kekhawatiran akan virus corona yang mematikan, yang kini tengah menyebar ke seluruh dunia.
Badan amal tersebut mendesak agar pemerintah menutup pasar hewan hidup yang 'kejam' tersebut, yang digambarkan sebagai 'bom waktu'.
Phnom Penh, ibu kota dari Kamboja telah memiliki 110 restoran yang menyajikan daging anjing dan telah dikaitkan dengan kasus kolera, trichinella, serta rabies.
Namun, satu penjual mengatakan bahwa di komunitasnya, diyakini bahwa makan anjing dapat mencegah pilek dan penyakit karena virus.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dokter telah mendorong orang-orang untuk mengkonsumsi daging tersebut karena aman dan alami tanpa bahan kimia.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="44120" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Meskipun Vietnam memiliki tradisi makan daging anjing, pendiri badan amal Sound of Animals, Micheal Chour, mengatakan bahwa kenaikan baru-baru ini juga disebabkan oleh pengaruh Tiongkok.