Berita viral terbaru: Ritual Sati yang berlaku di India dulu dilarang habis-habisan saat ini. Pasalnya, ritual tersebut sangat membahayakan dan termasuk pelanggaran hak asasi manusia.
Padangkita.com - Berbagai Negara di belahan bumi ini memiliki cerita dan budaya tersendiri. Begitu pula dengan kepercayaan dan tradisi yang diwarisinya secara turun temurun.
Namun seiring perkembangan zaman, beberapa tradisi itu kemudian dihilangkan karena dianggap sangat berbahaya bahkan melanggar hak asasi manusia.
Salah satunya yaitu ritual Sati atau ditulis Sutee di India.
Baca juga: Kenalkan, Ini Manusia Super Berusia 100 Tahun Selamat 2 Kali dari Pandemi
Melansir Culture Trip, ritual itu bahkan dilarang habis-habisan saat ini karena sangat berbahaya.
Ritual yang dianut oleh pemeluk Hindu Kuno itu mengharuskan seorang wanita yang ditinggal suaminya atau sedang menjanda untuk melakukan penghormatan kepada sang suami.
Penghormatan tersebut berupa membakar dirinya sendiri dalam keadaan hidup. Mereka percaya bahwa si janda nantinya akan mengikuti sang suami untuk berada di akhirat bersama.
Pengorbanan diri ini dianggap oleh beberapa orang sebagai cara untuk melarikan diri dari karma buruk dan menerima kebebasan dari perilaku berdosa.
Orang yang melakukan ritual Sati tidak dianggap melakukan bunuh diri, yang dipandang negatif di seluruh Hindu, tetapi dianggap sebagai tindakan yang benar.
Sati sendiri berawal dari nama istri Dewa Shiva. Sati diceritakan tak pernah dihargai oleh ayahnya sendiri hingga akhirnya membakar dirinya sendiri untuk reinkarnasi atau hidup kembali dengan nama Parvati.
Anehnya cerita tersebut tak berhubungan dengan latar belakang ritual Sati yang sering dilakukan masyarakat India.
Ritual Sati sendiri harusnya dilakukan secara sukarela dari sang wanita. Namun kenyataannya masyarakat justru melakukannya melalui paksaan.
Banyak wanita yang ditinggal suaminya meninggal kemudian dipaksa rakyat di sekitarnya untuk melakukan upacara Sati.
Tak hanya dibakar hidup-hidup, beberapa kasus tercatat para janda ini diracun atau ditenggelamkan hidup-hidup.
Upacara Sati ini tidak boleh dilakukan wanita yang sedang menstruasi, hamil, atau memiliki anak yang masih kecil. Mereka yang melakukan ritual Sati juga biasanya berasal dari kasta rendah.