Padangkita.com - Ratu merupakan istri raja yang harus dilindungi ke mana pun ia bepergian. Seorang ratu biasanya memiliki pengawal atau penjaga untuk melindungi dirinya dari marabahaya.
Namun, ada sebuah kejadian mengejutkan yang terjadi pada seorang ratu di zaman dulu. Di mana seorang ratu dibiarkan jatuh ke sungai oleh pengawalnya.
Bukannya menolong sang ratu agar tidak jatuh, namun sang pengawal hanya menontoni ratunya yang jatuh saat ke sungai.
Tak ada satu pun dari pengawalnya yang berani menolong sang ratu jatuh saat jatuh ke dalam sebuah sungai hingga menewaskan nyawa sang ratu. Kok bisa?
Kisah itu terjadi di sebuah kerajaan Thailand, di mana seorang ratu bernama Sunandha Kumariratana dibiarkan terbawa arus sungai hingga tenggelam oleh pengawalnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1880, saat itu kerajaan dipimpin oleh seorang raja bernama Raja Siam Chulalongkorn.
Pada tahun 1880 ratu Sunandha bersama putri dan juga anak di dalam janin perutnya sedang menyeberangi sungai terbesar di Tahiland, yaitu sungai Chao Phraya.
Pada saat itu, ratu Thailand masih berusia 19 tahun. Ia memiliki satu orang putra bersama janin yang masih ada di dalam perutnya.
Saat kejadian, sang ratu dan anaknya sedang menyeberangi sungai yang memiliki arus sangat kencang sekali.
Saat itu ia dalam perjalanan ke kediaman musim panas Bang Pa-In yang terletak di luar Bangkok.
Tak disangka, saat menyeberang lantaran arus besar, kapal yang mereka naiki tersebut terbalik. Akibatnya, sang ratu dan putranya tenggelam. Saat itu sang ratu dikawal oleh penjaganya yang sudah diperintahkan oleh raja.
Baca juga: Bukan Cuma Kata Bangkok, Ini Nama Ibu Kota Thailand Terpanjang di Dunia
Namun saat ratu tenggelam, tak ada satu pun pengawal maupun saksi mata yang menolongnya saat itu. Rupanya sang pengawal tak mau menolong ratu saat itu ialah lantaran peraturan yang dibuat oleh raja Thailand sendiri.
Dilarang menyentuh keturunan raja
Peraturannya mengatakan bahwa jika ada orang yang berani menyentuh anggota keluarga kerajaan, akan dihukum mati. Oleh sebab itulah saat ratu tenggelam, tak ada satu pun yang berani memegang sang ratu.
Setelah ratu meninggal, sang raja saat itu sangat berduka banget. Raja lantas menangkap seluruh penjaganya dan memenjarakan mereka.
Tak sampai di situ, sang raja juga melakukan proses penguburan termahal di Asia untuk menguburkan istri dan anaknya itu.
Peristiwa tersebut menjadi cerminan besar bagi seorang raja yang membuat peraturan. Pasalnya, peraturan yang ia buat tanpa memikirkan akibat yang terjadi.
Sang raja hanya bisa menyesali peraturan yang dibuatnya itu. Peristiwa tersebut dibagikan ulang oleh akun @Wilyy Kun lewat aplikasi TikTok.
Baca juga: Hingga Sujud dan Cium Kaki, Penghormatan Pada Raja Thailand Dikomentari Warganet
Unggahannya itu pun dibanjiri berbagai komentar dari warganet.
"penjaga sama pembantu be like: nolongin salah gak nolongin salah" komentar @peop****
"salah sendiri bikin perairan kok gitu" lanjut yang lainnya berkomentar.
"Dia yg bkin peraturan malah dia yg marah" timpal yang lainnya. [*/win]