Berita viral terbaru: Memilih hidup di Jerman pria asal Cirebon ini juga bekerja sebagai pengumpul barang rongsokan.
Padangkita.com- Mungkin kebanyakan orang berpikir jika mereka menikahi seorang warga negara Asing dapat meningkatkan taraf hidup. Akan tetapi sebenarnya semua hal tidaklah berlangsung seperti apa yang dibayangkan.
Misalnya saja pada apa yang dialami oleh seorang pria asal Cirebon Jawa Barat yang menikah dan memilih untuk hidup di Jerman. Dikatakan menikah dengan seorang bule Jerman dan memutuskan untuk tinggal di sana.
Sang pria hanya bekerja sebagai seorang tukang rongsokan atau pengumpul barang bekas untuk mencari biaya hidup. Cerita tersebut kemudian dibagikan di media sosial dan ramai menjadi perhatian sebagian besar warga net.
Pasangan tersebut bernama Agus dan Viola. Pertemuan serta kisah cinta keduanya berawal dari sama-sama bekerja di sebuah kapal pesiar Jerman di tahun 2014 silam. Saat itu, sang pria bernama Agus bekerja sebagai office boy, sementara Viola sebagai terapis spa.
Mereka bertemu saat sedang melepas penat usai bekerja lalu saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah pada Agustus 2016 di Indonesia.
Dari hasil pernikahan tersebut, keduanya kini dikaruniai anak-anak laki-laki bernama Theo. Kisah hidup keluarga kecilnya lantas diabadikan melalui channel YouTube Vigus Gitano. Vigus Gitano adalah singkatan dari Viola, Agus, gitar dan piano.
Agus lalu memutuskan untuk bekerja di sebuah hotel, sedangkan Viola bekerja di sebuah klinik rehabilitasi untuk mencukupi biaya hidup yang tinggi usai menetap di Jerman.
Selain untuk mencari uang tambahan, keduanya mencari barang rongsokan yang sudah dibuang ke tempat sampah di beberapa lokasi. Barang-barang tersebut lalu dikumpulkan dan dijual kembali.
Pada video yang berjudul "Jauh-jauh ke Jerman Cuman jadi Tukang Rongsok" itu kini sudah ditonton lebih dari satu juta kali. Terlihat jika saat itu Viola yang tengah hamil menanyai Agus perihal alasan menjadi tukang rongsokan.
Baca juga: Unik, Toko Online Ini Hanya Beroperasi Tengah Malam
Kemudian Agus menjawab wap jika hal tersebut merupakan duit. Botol plastik yang dikumpulkan dapat ditukarkan dengan uang melalui sebuah mesin penukaran. mesin tersebut layaknya seperti sebuah mesin ATM yang otomatis mengeluarkan uang jika ditukar dengan plastik ataupun botol gelas.
Akan tetapi karena mereka berniat untuk belanja bahan makanan, jadi bisa digunakan membayar di kasir seperti kupon.
Mereka memilih sebuah tempat yang dijadikan sebagai tempat pesta anak muda. Karena berkemungkinan besar memiliki sejumlah sampah plastik ataupun kaleng bekas.
Baca juga: Pemerintah Malaysia Tembak Mati Nelayan Vietnam yang Curi Ikan
Dari hasil barang yang dikumpulkan setelah ditukarkan mereka mendapatkan uang senilai 10 Euro atau Rp 176 ribu. [*/Nlm]