Berita viral terbaru: Petugas Satpol PP kota Tangerang berhasil mengamankan 7 orang PSK saat razia di Tangsel.
Padangkita.com- Pengakuan mengejutkan datang dari seorang PSK dengan dengan nama samaran Dinda. Pasalnya gadis berusia 19 tahun telah terjun ke dunia prostitusi Selama 2 bulan lamanya.
Bahkan di tengah situasi pandemi covid 19 Saat ini dirinya masih aktif bekerja. Wanita ini saat itu diciduk oleh Satpol PP di apartemen kawasan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Melansir dari Tribunnews, dirinya mengatakan jika pada hari biasa ia bisa melayani 4 orang tamu. Sementara pada hari Jumat sampai dengan minggu atau weekend merupakan kunjungan terbanyak dari tamunya.
Wanita tersebut mengatakan jika dirinya bisa menyisihkan paling tidak Rp 1 juta dalam semalam. Sementara paling banyak ia bisa menyimpan hingga Rp 2,5 juta.
Penangkapan dirinya ini bermula saat seorang tamu yang ia layani ternyata merupakan seorang Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli yang menyamar.
Dalam menjalankan bisnisnya tersebut ia menggunakan aplikasi michat. Harga yang harga yang dipatok pun juga beragam, mulai dari Rp 1,5 juta setiap kali kencan singkat.
Mulanya di Kota Tangerang Dinda hanya sebatas administrator yang melakukan transaksi via aplikasi media sosial dan meneruskan pesanan kepada para penyedia layanan lendir.
Namun karena tergiur dengan pendapatan yang diterima, Dinda ikut terjun melayani tamu. Mirisnya lagi ternyata rata-rata tamu yang ia layani seumuran dengan almarhum ayah.
Bahkan untuk mengurangi rasa sakit saat melayani tamu ia kerap kali mengkonsumsi minuman keras yang didapat dari beberapa toko kedai kopi di Jakarta Barat.
Uang dari hasil pekerjaan haram yang dilakoninya ini digunakan untuk biaya pengobatan ibunya yang menderita gula darah. Karena dulu saat bekerja di toko uangnya di nilai pas-pasan untuk ongkos dan makan.
Baca juga: Lagi Heboh, Artis Korea Selatan Dikabarkan Beri Tawaran Diskon “Cinta Satu Malam”
Selain itu uangnya ini juga digunakan untuk melakukan berbagai perawatan wajah dan kulit di klinik kecantikan.
Minimal dirinya pergi ke klinik kecantikan 1 kali seminggu agar lebih menarik. tentunya biaya yang ia keluarkan juga tidak murah, yakni berkisar Rp 3 - 5 juta.
Ternyata untuk membongkar sindikat keberadaan sang kupu-kupu malam juga tidak mudah. Ghufron menyebutkan kan karena para PSK yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen yang disewakan dengan tarif Rp 250 ribu perhari.
Ditambah lagi adanya pengawalan saat kamu berada di lobby, jika dinilai aman barulah PSK langsung turun dan menjemput tamunya.
Sedangkan bila dicurigai mereka akan memutuskan untuk membatalkan transaksi dengan berpindah Tower.
Hal ini seolah jika mereka telah mengetahui bagaimana pola kerja dari Satpol PP Kota Tangerang.
Saat diwawancarai pada kamis 20 Agustus lalu, Ghufron menyebutkan jika pihaknya telah melakukan pemetaan dari beberapa hari yang lalu.
Baca juga: Nikita Mirzani Pengen Punya Anak Lagi Tapi Tanpa Menikah
Saat itu mereka berhasil mengamankan 7 orang PSK saat diadakannya razia. Rata-rata para PSK tersebut masih berusia muda, dan 2 orang ia kembalikan ke keluarga karena masih dibawah umur.
Sedangkan sisanya mereka serahkan kepada Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan. [*/Nlm]