Cerita Nagari Atar, Pencetak Para Pengusaha Fotokopi yang Telah Menyebar di Seluruh Indonesia

Perantau asal Nagari Atar telah menyebar di hampir seluruh wilayah. Tak heran, Nagari Atar kemudian dikenal dengan Nagari Fotokopi.

Tugu Fotokopi di Nagari Atar, Tanah Datar. [Foto: Ist]

Secara administrasi pemerintahan, sebelah Barat Nagari Atar berbatas dengan Nagari Padang Ganting, sebelah Timur berbatas dengan Nagari Taluk dan Pangian (Lintau Buo), lalu sebelah Utara berbatas dengan Nagari Tanjung Barulak dan sebelah Selatan berbatas dengan Talawi Kota Sawahlunto.

Nagari Atar sendiri sebagian besar adalah perbukitan karena memang terletak di kawasan Bukit Barisan, dengan suhu antara 30 C – 35 C dan curah hujan rata rata 1.300 mm /tahun. Dengan kondisi ini, tanah di Nagari Atar terbilang kurang subur, tetapi masih cocok untuk pertanian.

Hampir 90 persen penduduk Nagari Atar menjadi petani dan berkebun. Selebihnya, pedagang, pegawai, pengusaha, dan pekerja serabutan.
Di bidang pertanian, yang menjadi unggulan adalah karet dan saat ini telah menghasilkan lebih kurang 15 ton per minggu.

Wali Nagari Atar Halyu Pardi mengatakan, kemajuan nagari ini memang tak terlepas dari kontribusi para perantau. Berkat bantuan perantau, nagari ini juga mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Dari total penduduk Atar 5.400 kepala keluarga, dua pertiga di antaranya berada di berbagai perantauan. Itu, kata Halyu, hampir 3.000 warga Atar berada di perantauan.

“Biasanya dahulu kebanyakan masyarakat kita banyak yang diam di perbukitan, dan sekarang sudah mulai ramai juga di jalan-jalan. Hal ini terjadi seiring berkembangnya jumlah penduduk,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Senin (29/3/2021).

Halyu menyebutkan, pada umumnya sawah di Nagari Atar adalah sawah tadah hujan, yang artinya sawah-sawah di sana hanya bisa diolah saat musim hujan datang.

Nagari Atar Berubah Sejak Tahun 2000

Dia menceritakan, mulai terlihat majunya nagari ini berawal pada tahun 2000-an. Di mana saat itu, para pengusaha fotokopi mulai ramai dan berkembang tak hanya di Pulau Sumatra, namun juga hampir di semua daerah di Pulau Jawa. Merekalah kemudian yang banyak membantu saudara-sudaranya di kampung termasuk membantu nagari.

Halyu pun menceritakan bagaimana asal mulanya warga Atar banyak yang jadi pengusaha fotokopi. Menurut Halyu, itu semua berawal dari seorang perantau bernama Haji Yuskar.

“Sebenarnya, cikal bakal (usaha) fotokopi ini adalah dari salah seorang tetua kita. Pada tahun 1974, Haji Yuskar, merantau ke Bandung dengan hanya membawa uang Rp27.500. Di sana ia mulai menjual alat tulis hingga akhirnya bisa mengembangkan usaha mesin fotokopi ini,” kata Halyu.

Halaman:

Baca Juga

Musala di Kawasan Angker Galoga: Ubah Ketakutan Menjadi Keteduhan
Musala di Kawasan Angker Galoga: Ubah Ketakutan Menjadi Keteduhan
Jalinan Sinergi dan Kenangan Manis Warnai Malam Pisah Sambut Dandim 0307 Tanah Datar
Jalinan Sinergi dan Kenangan Manis Warnai Malam Pisah Sambut Dandim 0307 Tanah Datar
Bupati Serahkan Piala Adipura kepada DPRD: Simbol Penghargaan untuk Rakyat
Bupati Serahkan Piala Adipura kepada DPRD: Simbol Penghargaan untuk Rakyat
Tanah Datar Raih Piala Adipura Ketujuh Kalinya: Bukti Konsistensi Kebersihan dan Keindahan
Tanah Datar Raih Piala Adipura Ketujuh Kalinya: Bukti Konsistensi Kebersihan dan Keindahan
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi