Cerita Nagari Atar, Pencetak Para Pengusaha Fotokopi yang Telah Menyebar di Seluruh Indonesia

Perantau asal Nagari Atar telah menyebar di hampir seluruh wilayah. Tak heran, Nagari Atar kemudian dikenal dengan Nagari Fotokopi.

Tugu Fotokopi di Nagari Atar, Tanah Datar. [Foto: Ist]

Haji Yuskar itu, lanjut Halyu, kemudian mulai mengajak para pemuda Nagari Atar yang putus sekolah untuk bekerja bersamanya.

“Nah, mereka-mereka itulah yang kemudian berhasil dan mengembangkan usaha tersebut hingga saat ini,” ucap Halyu.

Setelah berhasil menguasai beberapa wilayah, para pengusaha ini kemudian sepakat untuk patungan dan membangun tugu fotokopi dengan menghabiskan dana waktu itu sekitar Rp30 juta.

“Atar ini kan masih banyak orang yang belum tahu. Di luar sana orang tahunya hanya nama, jadi sebagai ciri khas agar dikenali orang luar, disepakatilah untuk membangun tugu tersebut,” tuturnya.

Tak hanya sampai di situ, para perantau pun ikut andil dalam pembangunan di nagari, mulai dari tempat ibadah, maupun dalam bentuk lainnya.

“Untuk saat ini di nagari kita ada kesenian masyarakat seperti salawat dulang, kemudian kita juga punya objek wisata Talago Biru. Namun kita akui masih belum dikelola optimal. Untuk itu kita masih membutuhkan bantuan pemerintah daerah,” harapnya.

Halyu menjelaskan, diperkirakan ada 3.000 warganya di perantauan, yang hampir semuanya sebagai pengusaha fotokopi. Sampai saat ini, tradisi merantau masih melekat bagi masyarakat Atar. Biasanya, seusai tamat dari sekolah, pemuda Atar akan langsung pergi merantau.

Awalnya, mereka akan bekerja sebagai karyawan di tempat fotokopi, sekalian untuk belajar mengoperasikan mesin itu. Jika telah lancar, mereka akan dibantu oleh perantau lain untuk bisa mandiri.

“Ada juga yang tamat sekolah langsung merantau, ada juga yang putus sekolah dan memilih untuk merantau,” tuturnya.

Namun, sebut Halyu, pandemi Covid-19 juga berimbas pada para pengusaha fotokopi itu.

Baca juga: Viral, Ibu Fotokopi Wajah Anaknya Tuai Kecaman Warganet

"Jika biasanya warga di kampung menerima kiriman dari perantauan, namun saat ini hal tersebut mulai berkurang. Perantau terdampak, masyarakat di kampung juga. Ekonomi perantau kita terdampak karena orang tidak sekolah dan kuliah. Padahal mereka bergantung pada itu," tukasnya. [pkt]


Baca berita Tanah Datar hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Halaman:

Baca Juga

Musala di Kawasan Angker Galoga: Ubah Ketakutan Menjadi Keteduhan
Musala di Kawasan Angker Galoga: Ubah Ketakutan Menjadi Keteduhan
Jalinan Sinergi dan Kenangan Manis Warnai Malam Pisah Sambut Dandim 0307 Tanah Datar
Jalinan Sinergi dan Kenangan Manis Warnai Malam Pisah Sambut Dandim 0307 Tanah Datar
Bupati Serahkan Piala Adipura kepada DPRD: Simbol Penghargaan untuk Rakyat
Bupati Serahkan Piala Adipura kepada DPRD: Simbol Penghargaan untuk Rakyat
Tanah Datar Raih Piala Adipura Ketujuh Kalinya: Bukti Konsistensi Kebersihan dan Keindahan
Tanah Datar Raih Piala Adipura Ketujuh Kalinya: Bukti Konsistensi Kebersihan dan Keindahan
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi