Setahun berselang anak sulungnya, Jenny and mengeluhkan sakit dada kepada sang ibu. Saat dokter meresepkan tylenol.
Hingga pada 21 Februari 1982 anaknya ditemukan dengan kondisi tertelungkup di tempat tidur dengan busa yang keluar dari mulutnya. Saat dilakukan autopsi dokter menyatakan Jika ia meninggal karena asfiksia.
Dengan berbagai tekanan yang telah dialaminya Ann kemudian memutuskan untuk berpisah dengan suaminya Bowen. Akan tetapi pada tahun 1989 polisi menemukan hal yang ganjal dalam tewas nya anak-anak Ann.
Hingga mendapat fakta jika sebelum kematian anaknya Ann dan Bowen selalu terlibat dalam pertengkaran. Kemudian Ann ditangkap oleh pihak kepolisian Atlanta saat ia mengakui jika telah membunuh 2 anaknya.
Dalam pengakuannya Ann menyatakan jika dirinya selalu mencekik anak-anaknya dan menggulung tubuh mereka saat tertidur setiap kali bertengkar dengan sang suami.
Baca juga: Tak Habis Pikir, ART Wanita Masukin Masker Majikan dalam Celana Dalam
Selanjutnya ia melakukan hal tersebut sebagai bentuk hukuman pada suaminya. Untuk itu ia merasa tidak bertanggung jawab atas kematian 2 anaknya itu.
Setelahnya tahun 1990, Martha Ann Johnson sang Ibu pembunuh anak kembali dihukum karena ternyata ia telah membunuh sebanyak 3 dari 4 anaknya. Untuk itu dirinya mengalami naik banding padahal sebelumnya sempat dijatuhi hukuman mati.
Ia kemudian ditempatkan di penjara Negara Pulaski. [*/Nlm]