Keluarga tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk melakukan percobaan pada si kembar, bahkan jika itu bisa membantu untuk memprediksi perkembangan masa depan dan kondisi kesehatan mereka.
Konsisi Abigail dan Brittany Hensel sendiri, memiliki 2 kepala, 2 kaki dan lengan, 2 tulang punggung, 3 paru-paru, 2 hati, 1 hati, 2 perut, 3 ginjal, sistem sirkulasi bersama, dan alat kelamin bersama.
Mereka memiliki anatomi yang unik sehingga banyak dokter masih belum begitu mengerti bagaimana tubuh mereka bisa bekerja dengan baik ini.
Baca juga: Tidak Hanya di Iran, di China Pun Ada Desa Kurcaci
Mereka hanya bisa mengendalikan sisi tubuhnya dan mereka tidak bisa merasakan sentuhan saudara perempuan lainnya.
Kini Abigail dan Brittany Hensel tengah menjalani kehidupan di perguruan tinggi. Mereka membuktikan kepada seluruh dunia bahwa meski memiliki satu tubuh untuk dua orang, namun mereka dapat hidupan aktif seperti orang normal pada umumnya.
Kisah Kembar Siam Carmen dan Lupita
Beberapa waktu lalu, warga Amerika Serikat dan warganet dibuat merasa haru dengan tayangan dokumentasi Two Sisters, One Body yang ditampilkan Channel 4.
Kisah tersebut terinspirasi dari sosok kembar siam satu tubuh dua kepala, Carmen dan Lupita.
Keduanya lahir dengan kondisi kembar omphalopagus. Memiliki jantung yang terpisah dengan sepasang lengan, sepasang paru-paru, dan satu perut.
Tak hanya itu, anak kembar tersebut juga berbagi tulang rusuk, hati, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, dan organ reproduksi.
Meski terlahir dengan fisik yang kompleks, remaja berusia 18 tahun itu selalu terlihat ceria. Saat ini mereka bersiap meninggalkan usia sekolah dan memulai fase dewasa. Kembar asal
Dilansir dari Daily Mail, saat lahir dokter memperkirakan Lupita dan Carmen hanya akan mampu bertahan hidup selama tiga hari.
Baca juga: Ngeri, Pria Ini Gigit dan Makan Tangan Sendiri, Hingga Akhirnya Tewas
Meski begitu, remaja yang lahir pada tahun 2002, tetap menjalani hidupnya dengan baik dan tumbuh menjadi pribadi unik.
Si kembar kelahiran Meksiko ini pun menunjukkan kemampuan beradaptasi menjalani kehidupan satu sama lain. Termasuk dalam mengemudi.
Saat Carmen mendapat instruksi bagaimana mengemudi dari ayahnya, Lupita dengan antusias ikut memperhatikan.
“Yeah, that's right. Kembar siam pun bisa menyetir. At least, I hope so,” ujar sang ayah.