Padang, Padangkita.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Barat (Sumbar) mencatat ada 514 kasus campak di Sumbar.
"Kasusnya cukup tinggi naiknya di Sumbar. Peningkatan kasus sudah terjadi sejak akhir tahun lalu," ujar Kadinkes Sumbar, Lila Yanwar saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Kamis (4/8/2022).
Kasus campak ini terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Sumbar. Daerah dengan jumlah kasus campak paling banyak adalah Kota Padang, yakni mencapai 162 kasus.
"Penyebabnya karena banyak yang belum imunisasi," jelasnya.
Lila mengakui, pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir berdampak terhadap pelaksanaan imunisasi di Sumbar.
"Kita kan banyak dilarang berkumpul. Posyandu banyak yang tidak aktif. Sementara, anak-anak itu imunisasi banyak di Posyandu. Jadi, sangat mempengaruhi karena Posyandu banyak yang tidak aktif," ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun menggencarkan imunisasi. Pemerintah juga telah menetapkan bulan ini sebagai bulan imunisasi anak nasional.
"Kita akan tingkatkan cakupan imunisasi. Kami sudah banyak bertemu (berkoordinasi) dengan lintas sektor terkait. Kita juga memperbanyak membuka Posyandu, dan lebih sering dibuka," terangnya.
"Kader-kader juga kita imbau agar yang punya anak balita yang belum lengkap imunisasi, agar segera imunisasi," imbuh Lila.
Baca Juga: 32 Ribu Nakes di Sumbar Bakal Dapat Vaksin Dosis Keempat
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan imunisasi. [fru]