Kadinkes Sumbar: Tumpukan Makanan Balita dan Bumil, Bukti Keseriusan Penanganan Stunting

Kadinkes Sumbar: Tumpukan Makanan Balita dan Bumil, Bukti Keseriusan Penanganan Stunting

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Lila Yanwar. [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Lila Yanwar meluruskan informasi yang berkembang yang menyebut Pemprov Sumbar tidak serius dalam penanganan stunting.

Salah satu alasan soal tudingan ketidakseriusan Pemprov itu, adanya tumpukan makanan untuk balita dan ibu hamil (bumil) di gudang Dinkes Sumbar, tahun anggaran 2022.

Menurut Lila Yanwar, hingga kini penanganan stunting di Sumbar masih berjalan sesuai rencana.

"Itu keliru (soal Pemprov tidak serius). Hingga saat ini, semua masih berjalan sesuai rencana, kami masih bekerja untuk atasi kasus stunting ini, salah satunya dengan pemberian Produk Makanan Tambahan (PMT) untuk Masyarakat," tegasnya di Padang, Jum'at (28/7/2023).

Ia menyebutkan, jika ada yang menemukan tumpukan kotak makanan balita dan ibu hamil di gudang Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, justru itu adalah bentuk keseriusan Pemprov Sumbar dalam menangani kasus stunting di Sumbar.

Sebab, dengan ketersediaan makanan balita dan ibu hamil itu, Pemprov Sumbar dapat membantu balita-balita dan ibu hamil yang terindikasi stunting. Makanan balita dan ibu hamil itu didistribusikan sesuai kebutuhan.

Kebetulan, kata dia, pengadaan Produk Makanan Tambahan (PMT) itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) terjadi tarik salur. Artinya, ketika makanan bantuan disalurkan pada satu daerah dianggap sudah cukup, kemudian ditarik lagi untuk daerah yang dianggap lebih membutuhkan.

"Ini membutuhkan rantai distribusi yang memakan waktu. Kondisi inilah yang menyebabkan stok masih tersedia," papar Lila Yanwar.

Bahkan, lanjut dia, dengan ketersediaan itu, membuat Pemprov Sumbar dapat cepat menjangkau balita dan ibu hamil yang tersebar pada kabupaten/kota.

"Kalau stok kita habiskan, maka ketika dibutuhkan cepat tidak ada lagi barang yang akan disalurkan, alur pengadaan pemerintah itu tidak mudah," ulasnya.

Ia menjelaskan, stok makanan balita dan ibu hamil saat ini adalah dari anggaran APBD perubahan 2022. Dengan rincian makanan tambahan balita stunting sebanyak 30.090 kotak dan ibu hamil (bumil) Kurang Energi Kalori (KEK) serta bumil anemia 37.162 kotak.

 Setelah pengadaan tersebut selesai Desember 2022, langsung didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota. Awalnya langsung didistribusikan sebanyak 50% dari total pengadaannya. Kemudian sisanya, didistribusikan secara bertahap sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang.

Kini, PMT tersebut telah terdistribusi sebanyak 81.56% untuk balita.  Untuk ibu hamil sebanyak 67.94%. Sisanya, kata Lila Yanwar, akan didistribusikan kembali berdasarkan hasil pengamatan petugas di lapangan.

"Pendistribusian PMT ini sedikit berbeda dengan bantuan sosial lainnya, ada standar takaran tertentu untuk masing-masing kondisi. Jadi pendekatan untuk masing-masing pasien akan berbeda. Itu makanya kita tidak membagikannya secara gelondongan," ungkap Lila.

Selain itu, menurut dia, pola demikian juga efektif untuk memastikan bantuan, agar tepat sasaran dan dikonsumsi oleh objek. Terutama yang tercatat sebagai balita atau ibu hamil yang perlu mendapatkan tambahan asupan gizi.

"Kita menghindari terjadinya salah pemanfaatan. Bisa saja sebenarnya itu diberikan tidak bertahap, tapi siapa yang bisa jamin itu akan betul-betul dikonsumsi oleh yang berhak?" jelas Lila.

Sementara sisa dari masing-masing PMT yang saat ini masih berada di gudang sebanyak 5.547 kotak PMT balita stunting dan 10.913 kotak PMT bumil. Menurutnya, data itu akan terus bergerak seiring dengan masih tengah berjalannya proses pendistribusian di lapangan.

Selain melalui kabupaten/kota, pendistribusian PMT juga ada yang disalurkan melalui kegiatan edukasi keluarga yang digagas oleh Dinkes Provinsi Sumbar.

Lila menyampaikan, dalam waktu dekat jumlah itu akan terus berkurang. Karena akan disalurkan lagi pada penerima.

Baca juga: Program Bapak Asuh Anak Stunting Sumbar Diluncurkan, Tiap Anak Dijatah Rp500 Ribu

“Bahkan dalam 10 hari ke depan, Insya Allah 10.000 kotak lagi PMT akan disalurkan kembali kepada masyarakat,” kata Lila Yanwar. [*/adpsb]

Baca Juga

Sumatera Barat Rilis Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Sumatera Barat Rilis Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kota Padang Targetkan Nol Kasus Kematian Ibu di Tahun 2025
Kota Padang Targetkan Nol Kasus Kematian Ibu di Tahun 2025
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis