Buaya yang Muncul di Dadok Tunggul Hitam Tak Bisa Dievakuasi, BKSDA: Lokasi Itu Habitat Aslinya

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Cerita warga saat pertama kali melihat buaya di Dadok Tunggul Hitam Padang, dikira ikan.

Kemunculan buaya di aliran sungai Kompleks Perumahan Pondok Indah Permai, RT 05/RW 11, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Rabu (9/6/2021). [Foto: Ist]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: BKSDA Resor Padang menyebutkan bahwa lokasi kemunculan buaya itu adalah habitat aslinya.

Padang, Padangkita.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Kota Padang menyebutkan, lokasi penampakan buaya di kawasan Dadok Tunggul Hitam pada Rabu (9/6/2021) siang merupakan habitat buaya.

“Buaya tersebut hidup di alamnya, habitatnya,” kata Kepala BKSDA Resor Kota Padang, Hendra Yuriko di lokasi penampakan buaya, Rabu (9/6/2021) sore.

Sebelumnya, buaya tersebut menghebohkan warga Kompleks Perumahan Pondok Indah Permai, RT 05/RW 11, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang saat kemunculannya diketahui sekitar pukul 11.30 WIB.

Hendra mengungkapkan, pihaknya tak bisa mengevakuasi atau memindahkan buaya tersebut sesuai permintaan warga setempat lantaran lokasi sungai di mana buaya itu muncul merupakan habitat alaminya.

“Salah jika nanti kalau kami evakuasi, menyalahi undang-undang, lokasi ini habitatnya, jadi tidak bisa kami mengevakusi,” kata Hendra.

Menurut dia, jika pun buaya tersebut dievakusi, tentu akan memakan waktu yang cukup panjang. Mulai dari menangkap buaya tersebut, memindahkannya hingga mencari habitat baru untuk buaya tersebut.

“Kami baru bisa mengevakusinya jika memang buaya tersebut berkonflik dengan kita (manusia). Bukan kami mengharapkan itu, tapi memang seperti itu SOP-nya (standard operating procedure),” terang Hendra.

Sementara itu, Lurah Dadok Tunggul Hitam, Engki Espita mengatakan, warga memang meminta agar buaya tersebut dievakuasi lantaran menggangu dan mengancam aktivitas warga yang ada di pinggiran sungai.

Pasalnya, kata Engki, buaya tersebut muncul dan menampakkan diri tepat di kebun milik warga dan lokasi warga beraktivitas, seperti memancing dan tempat anak-anak bermain.

“Jika memang tidak bisa dievakuasi, kami minta bantu kepada BKSDA agar memberikan imbauan kepada masyarakat, di samping itu kami juga akan memberikan imbauan kepada masyarakat kami,” terang Engki.

Hendra menambahkan, buaya tersebut merupakan jenis buaya muara (Crocodylus Porosus). Ia tidak dapat memastikan ukuran dan usia buaya tersebut.

Baca juga: Dikira Ikan, Ternyata Buaya, Ini Cerita Warga Dadok Tunggu Hitam Soal Kemunculan Buaya Dekat Permukiman

“Secepatnya kami akan memasang imbauan atau spanduk peringatan di tepi sungai tersebut. Untuk sementara, kami meminta agar masyarakat tidak beraktivitas dulu di pinggir sungai dan jika buayanya muncul lagi jangan diganggu,” tutup dia. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako