Bernilai Tinggi, Anggrek Vanda Terus Dikembangkan di Indonesia

Anggrek Vanda

Anggrek Vanda. [Foto: Balitbangtan Kementerian Pertanian]

Jakarta, Padangkita.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), terus melakukan penelitian untuk pengembangan tanaman hias, salah satunya Anggrek Vanda.

Anggrek Vanda adalah jenis anggrek yang banyak dibudidayakan untuk tujuan komersial selain anggrek jenis Dendodrium, Cattleya, dan Orcidium.

Sekdar diketahui, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar, termasuk di dalamnya tanaman anggrek. Sejauh ini di Indonesia telah teridentifikasi sekurangnya 5.000 spesies anggrek dari 43 ribu spesies, dan 35 ribu varietas hibrida anggrek di seluruh penjuru dunia.

Anggrek Vanda

Anggrek Vanda. [Foto: Balitbangtan Kementerian Pertanian]

Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai estetika tinggi dengan warna dan bentuk bunga indah dan menarik. Tanaman Anggrek di Indonesia menempati posisi penting dalam industri florikultura, karena selain jenisnya yang beraneka ragam (bentuk, warna serta ukuran bunganya), anggrek juga merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki periode fase hidup yang lebih panjang dibandingkan bunga potong lainnya.

Keanekaragaman anggrek spesies di Indonesia menjadi potensi sebagai induk silangan yang memungkinkan munculnya temuan anggrek varietas baru.

Kepala Balithi, Rudy Soehendi menyampaikan, Balitbangtan telah melaksanakan kegiatan pemuliaan anggrek secara berkesinambungan untuk menghasilkan varietas unggul baru, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya.

Sementara itu, peneliti pemulia tanaman, Minangsari Dewanti mengatakan kegiatan perbanyakan klonal Anggrek Vanda ini dimulai sekitar tahun 2010, karena siklus hidup anggrek yang panjang maka diperlukan waktu bertahun-tahun untuk melakukan penelitian khususnya komoditas Anggrek vanda.

Bunga Bernilai Ekspor

Anggrek Vanda

Anggrek Vanda. [Foto: Balitbangtan Kementerian Pertanian]

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan 2019 menyatakan ekspor produksi anggrek bunga potong pada 2018 sebanyak 24.717.840 tangkai. Menempati posisi kelima setelah bunga potong krisan, mawar, sedap malam dan gerbera dengan negara yang menjadi tujuan ekspor terdiri dari Jepang, Singapura, Korea, Jerman, Belanda, Selandia Baru dan Amerika Serikat. Nilai ekspornya pada 2018 sekitar USD339.686 hal ini menunjukan peningkatan dibanding nilai ekspor pada 2017 yang berkisar USD292.963

“Vanda merupakan salah satu jenis anggrek yang sangat digemari penganggrek di daerah tropis dan subtropis, karena memiliki beberapa karakter unggul dibanding jenis anggrek lainnya, yaitu bunga beraneka warna dan corak, bunga besar, bentuk bunga menarik, rajin berbunga (2 – 3 kali per tahun), ketahanan mekar bunga lama dan mudah budidayanya,” terang Dewanti.

Ditambahkan, Anggrek Vanda dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan bentuk daunnya, di antaranya adalah Vanda berdaun lebar, Vanda berdaun pensil, dan Vanda persilangan antara daun lebar dan daun pensil.

“Saat ini Vanda masih jarang diusahakan di Indonesia, dan hanya terbatas pada Anggrek Vanda potong seperti Vanda Genta Bandung, Arachnis Maggie Oei dan Aranthera James Storie yang berwarna ungu, kuning pucat, dan merah. Namun anggrek-anggrek tersebut belum dapat dijadikan sebagai tanaman utama dalam rangkaian bunga dan anggrek pot, hampir semuanya diimpor dari Thailand,” ujarnya lagi.

Anggrek Vanda

Anggrek Vanda. [Foto: Balitbangtan Kementerian Pertanian]

Secara terpisah, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyampaikan, potensi tanaman hias sangat besar. Untuk anggrek, Balitbangtan sudah merilis lebih dari 30 varietas. “Komoditi tanaman hias ini harus menjadi perhatian karena berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani dan memperluas lapangan pekerjaan,” kata Fadjry.

Ia berharap Badan Litbang Pertanian bisa meningkatkan inovasinya tiga kali lipat dari yang ada sekarang baik dari varietas yang dihasilkan maupun diseminasi yang terkait dengan penyebaran tanaman hias. [rel/pkt]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Masjid Raya Sumbar Terima Bantuan 20 Tong Sampah Terpilah dari Semen Padang 
Masjid Raya Sumbar Terima Bantuan 20 Tong Sampah Terpilah dari Semen Padang 
Lubuk Basung, Padangkita.com - Pemerintah Nagari Ampang Gadang akan menerapkan sanksi tegas bagi oknum yang membuang sampah sembarangan.
Di Ampang Gadang Agam, Buang Sampah Sembarangan Akan Didenda dan Diviralkan di Media Sosial
Payakumbuh, Padangkita.com - Kadis LH Payakumbuh, Devitra menegaskan, tindakan membuang sampah ke sungai apapun jenisnya dan sekecil apapun.
Ingatkan Warga Agar Tak Buang Sampah ke Sungai, Kadis LH Payakumbuh: Bisa Didenda hingga Rp50 Juta
Pariaman, Padangkita.com - Pemerintah Kota Pariaman menerima bantuan 100 unit alat pengolah sampah dari PT Semen Padang melalui program CSR.
PT Semen Padang Bantu 100 Alat Pengolah Sampah untuk Program Wanita Peduli Sampah Kota Pariaman
Simpang Empat, Padangkita.com - Hamsuardi menegaskan perusahaan yang mencemari lingkungan atau pabrik kelapa sawit di daerahnya akan ditutup.
Bupati Hamsuardi Pastikan Akan Tutup Seluruh Perusahaan yang Mencemari Lingkungan di Pasbar
Painan, Padangkita.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengimbau agar masyarakat tidak membakar jerami.
Disebut Cemari Lingkungan, DLH Pessel Imbau Warga Tak Bakar Jerami