Setelahnya mereka terlibat dalam perbincangan yang cukup hangat di ruang tamu. Lalu Prapto mengatakan jika ia kehilangan pekerjaannya sebagai seorang advokat gereja. Mirisnya lagi ia menambahkan jika keluar dari rumah karena diusir oleh sang istri.
Sang Ustadz merasa kasihan mendengar cerita dari Prapto, dan berfikir jika apa yang dialami oleh pria itu merupakan Hidayah yang diberikan Allah.
Keduanya lalu bertukar nomor ponsel. Lalu pada 30 Juli Prapto dibimbing membaca syahadat yang juga disaksikan oleh beberapa pengurus pesantren serta saksi yang telah ditunjuk.
Kemudian tanpa sungkan pria tersebut menyatakan niatnya untuk meminjam sejumlah uang. Ia beralasan jika ia akan menggunakan uang tersebut untuk membuka usaha warung kucingan bersama temannya.
Berhubung saat itu sang Nyai tidak mempunyai uang, jadi dirinya tidak meminjamkan sejumlah uang yang diminta Prapto.
Tak beberapa lama setelah itu, Nyai mendengar jika Ustadz Rifa’i seorang petugas penyuluh agama di Kecamatan Ngaliyan juga mengalami hal yang sama. Prapto pernah minta dibimbing menjadi seorang mualaf di Pasadena, beringin, dan gondorio.
Baca juga: Gak Tahan Lagi, Pria Ini Setubuhi Anak Calon Istri
Akhirnya mereka sadar jika telah menjadi korban penipuan dari aksi yang dilakukan Prapto. Mereka saat itu tidak sempat berpikir mengenai administrasi kepindahan agama, karena berlandaskan niatan ikhlas.
Setelahnya nomor ponsel Prapto tidak bisa dihubungi lagi, padahal mereka berniat untuk menanyakan bagaimana kelanjutan Prapto untuk belajar ilmu agama. [*/Nlm]