Berita viral terbaru: Mahasiswa asal Bogor tewas terbawa ombak di kawasan pantai Sawarna, Banten saat hendak berfoto di sebuah batu karang.
Padangkita.com - Berlibur adalah salah satu hal yang paling membahagiakan bagi banyak orang. Tak jarang, kebanyakan orang mengabadikan momen tersebut dalam sebuah foto.
Hal ini pula yang awalnya dilakukan oleh beberapa mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bogor.
Mulanya Ferdianasfatan, mahasiswa politeknik Akademi Kimia Analis (AKA), Bogor dan tiga temannya pergi mengunjungi kawasan pantai Sawarna, Banten. Sekitar pukul 16.30 WIB, mereka tiba di pantai tersebut.
Lantaran melihat suasana ombak cukup tenang, mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil foto di batu karang yang tidak jauh dari bibir pantai.
Awalnya mereka hanya mengambil foto di batu karang yang dekat saja, namun salah satu temannya yang bernama Aulian berniat mengambil foto di ujung batu karang.
“Yang pertama minta foto selfie di ujung itu Aulian, terus minta ditemenin sama Ferdi biar nggak sendirian. Tiba-tiba datang gelombang pertama langsung besar. Karena saya dengan Jafar paling dekat, saya mengamankan barang yang ada dilempar ke atas,” kata Alfatan, rekan korban.
Alhasil Ferdi dan Aulia yang berada di ujung batu karang terseret ombak besar tersebut ke laut. Melihat kedua sahabatnya terseret ombak, Alfatan langsung meminta tolong salah satu pekerja yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Saya sempat melihat ke belakang Aulian dan Ferdianasfatan, sudah mulai jatuh tapi belum sampai ke laut. Terus saya teriak minta ban sama yang di sini terus ada bapak-bapak yang bantu. Mereka sempat pelukan di tengah laut, pas bapak-bapak tadi datang langsung nyelametin Ferdi tapi yang kaget itu Aulian sudah nggak ada,” ujarnya.
Baca juga: Heboh Penemuan Kerangka Prajurit Samartia Kuno di Rusia
Ferdianasfatan yang terseret ombak dengan Aulian mengatakan bahwa mereka terjatuh ke laut karena ombak besar.
Keduanya sempat berpelukan agar bisa tetap mengapung di laut. Namun ombak besar kembali datang dan memisahkan keduanya.
“Kami pas waktu pelukan itu pisahnya gara-gara ada gelombang lagi, saya angkat tangan agar keliatan terus ada bapak-bapak yang datang bawa ban saya ditolongin, itu saya juga kesulitan naik,” ujar Ferdi.
Usai berhasil menyelamatkan Ferdianasfatan, bapak tersebut berencana untuk menyelamatkan Aulian. Namun Aulian tidak terlihat lagi di atas air.
“Bapak itu bawa saya ke pinggir, saya bilang ‘pak, teman saya satu lagi kata dia iya’ terus bapaknya ke tempat tadi lagi katanya sudah nggak ada,” ujar Ferdianasfatan sambil menangis, mengingat kejadian tersebut.
Tiga hari usai kejadian, Aulian berhasil ditemukan mengambang di perairan pada koordinat 06 58 1 S 106 14 23 E.
Baca juga: Heboh, Seorang Wanita Jual Mertua Seharga Rp3 Ribu
Namun sayang nyawanya tidak terselamatkan saat ditemukan oleh petugas. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad korban ke tepi pantai sekitar pukul 09:30 WIB, Minggu (28/6).
“Korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia oleh tim SAR gabungan. Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Bayah,” kata Kepala kantor SAR Banten, Muhammad Zaenal Arifin. [*/Prt]
