Berdayakan Tahanan, Lapas Padang Produksi Booth Restoran dan Sandal Hotel

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Program itu kerjasama dengan dengan PT Pesona Indonesia Mulia dan PT Rangkayo Basa.

Sejumlah booth restoran yang dikerjakan narapidana Lapas Kelas II A Padang. [Foto: Dok. Lapas Kelas II A Padang]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Program itu kerjasama dengan dengan PT Pesona Indonesia Mulia dan PT Rangkayo Basa.

Padang, Padangkita.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang memberdayakan sekitar 40 orang narapidana untuk membuat booth restoran dan sandal yang digunakan untuk penghuni kamar sejumlah hotel yang ada di Kota Padang.

Kepala Lapas Kelas II A Padang, Era Wiharto mengatakan, pembekalan keterampilan bertujuan untuk membekali para warga binaan agar mereka bisa mempersiapkan diri ketika kembali ke masyarakat untuk melamar kerja dan membuka usaha.

"Sehingga ketika menghirup udara bebas, mereka bisa menunjang ekonomi keluarganya juga," kata Era dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Kamis (25/2/2021)

Pembuatan booth atau stan restoran dan sandal hotel, setelah melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Pesona Indonesia Mulia dan PT Rangkayo Basa.

"Karena kerja sama ini merupakan kegiatan kemandirian terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Padang," katanya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Tata Usaha (TU) Lapas Kelas IIA Padang, Novri Abbas menyebutkan, saat ini narapidana sudah menyelesaikan sekitar tiga booth restoran yang akan ditempatkan di sejumlah hotel dan rumah makan yang sudah bekerja sama.

"Kegiatan ini sudah berjalan lebih kurang satu bulan lamannya. Sementara untuk pembuatan sandal hotel, kami sebenarnya juga sudah menjalin berbagai kerja sama dengan sejumlah hotel dan kali ini mendapatkan lagi kerja sama dari dua hotel tambahan," ujarnya.

Para napi yang mengerjakan booth restoran tersebut berjumlah sekitar 40 orang dan sudah menjalani berbagai macam tahapan seleksi, seperti sudah menjalani sepertiga masa hukuman dan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).

"Jadi di sana mereka akan dinilai segala hal mulai dari kemampuan dan minat mereka masing-masing, sementara pada pembuatan sandal, karena itu produksi massal, maka hampir seluruh tahanan dilibatkan. Namun mereka tidak terpatok pada satu hal itu saja, bisa saja mereka diarahkan ke kegiatan lain, seperti pertanian atau perikanan, sifatnya situasional," kata Novri kepada Padangkita.com.

Novri menyebutkan, bahan baku pengerjaan booth restoran dan sandal hotel disediakan oleh pihak Lapas Padang dan nantinya produk yang dihasilkan akan dikirim ke pihak yang telah melakukan kerja sama. Hasil dari penjualan produk itu akan dibagi ke napi yang ikut terlibat dalam proyek tersebut.

Baca juga: Sempat Diduga Bom, ini Ternyata Isi Kardus yang Ditemukan di Lapas Padang

"Kami menyebutnya itu premi untuk tahanan, jadi ketika mereka keluar dari penjara, mereka juga sudah punya uang saku untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Bagi yang sudah bebas dan ingin berkarya di sini, kami sangat terbuka jika mereka mau membantu," tuturnya. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako