Berita viral terbaru: Sadis, seorang ibu tega membunuh putranya sendiri. Ia pun mengaku kalau si anak diculik dan sempat lapor polisi hingga kebohongannya terbongkar.
Padangkita.com - Seorang ibu bernama Alexandra Dougokenski tega membunuh putranya sendiri. Ia lantas mengaku bahwa si anak diculik dan sempat lapor polisi.
Kebohongannya pun terbongkar saat polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menemukan darah di rumah yang ditempatinya bersama sang putra.
Melansir Daily Mirror, Alexandra dilaporkan saat itu mengklaim ia meninggalkan puutranya, Rafael, di kamarnya untuk tidur. Saat bangun, Alexandra menemukan putranya itu hilang dan pintu depan rumahnya terbuka sedikit.
Penyelidik awalnya percaya bahwa Rafael telah melarikan diri dari rumah.
Namun, pada 22 Mei 2020 lalu, petugas forensik menemukan darah di rumah yang Rafael tinggali bersama ibunya dan saudara lelakinya yang berusia 16 tahun. Bahkan darah itu juga ditemukan di mobil ayah tiri Rafael.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, darah tersebut dikirim untuk analisis dan hasilnya belum dilaporkan.
Selang 10 hari setelah Rafael dilaporkan hilang oleh Alexandra, mayatnya ditemukan di sebuah rumah di kota Planalto di Rio Grande do Sul, Brasil.
Menurut polisi, jasad Rafael ditemukan terbungkus di rumah tua keluarga di daerah yang sama seperti rumah yang ditinggalinya bersama Alexandra pada 25 Mei 2020 lalu.
Alexandra kemudian ditangkap dan mengakui bahwa ia telah meracuni putranya. Ia juga mengakui bahwa putranya telah meninggal dunia setelah ia memberinya obat kuat karena menderita masalah emosional.
Dikabarkan, Alexandra juga telah mengakui bahwa ia kemudian memindahkan tubuh Rafael dari tempat semula.
Baca juga: Niat Ingin Bertandang, Pria Ini Malah 'Garap' Istri Teman yang Lagi Tertidur
Kepala kepolisian setempat Nadine Anflor mengatakan, kasus itu tampaknya merupakan "pembunuhan karena kesalahan" tetapi tuduhan itu akan diklarifikasi.
Anflor menambahkan, ia telah mengajukan permohonan agar Alexandra ditahan di penjara preventif saat penyelidikan berlanjut.
