Berita viral terbaru: Seorang wanita muslim di Amerika Serikat mendapat tulisan ISI di gelas yang ia pesan di Starbucks, Saint Pau, AS.
Padangkita.com - Banyak orang di beberapa negara yang masih mengaitkan teroris atau ISIS dengan Islam.
Bahkan tak jarang mereka melakukan diskriminasi dan perbuatan tidak pantas saat bertemu dengan seorang muslim. Hal ini pula yang dialami oleh salah seorang muslim yang tengah membeli minuman.
Jumat (10/7/2020) seorang muslim wanita di Amerika Serikat mendapat pelecehan dari salah seorang pegawai kedai kopi. Kala itu, wanita tersebut memesan minuman di Starbucks, Saint Paul, Amerika Serikat.
Mulanya semua berjalan dengan baik, namun hal itu berubah setelah wanita muslim tersebut mendapatkan pesanannya.
Seperti dilansir CBS Minnesota, wanita yang diketahui bernama Aishah mendapati tulisan 'ISIS' di gelas Starbucks yang dipesannya.
Pegawai tersebut dengan santai menulis nama ‘ISIS’ untuk gelas Aishah. Padahal saat itu, Aishah belum selesai memberi tahu siapa namanya pada pegawai yang melayaninya tersebut.
Seperti yang diketahui, Starbucks sendiri memiliki tradisi untuk setiap pembelinya. Biasanya pegawai kedai kopi tersebut akan menuliskan nama pembeli pada gelas minuman pesanan pembeli tersebut. Hal inilah yang membuat kedai kopi terbesar itu berbeda dengan kedai lainnya.
Penulisan nama ‘ISIS’ itu sontak saja membuat Aishah yang seorang muslim merasa dilecehkan. "Ketika saya pertama kali menerima minuman saya, saya kaget bahwa di zaman sekarang masih ada yang menulis hal-hal seperti ini," kata Aishah seperti dilasir dari CBS Minnesota, Jum'at (10/7/2020).
Baca juga: Suami Ronda, Istri Enak "Mantap-mantap" dengan Dukuh Desa, Kepergok di Bawah Kasur
Saat mengetahui tulisan di gelasnya, Aishah sempat bertanya pada pegawai Starbucks tersebut mengapa ia menuliskan 'ISIS' di gelas minuman yang ia pesan.
Namun pegawai itu berdalih dengan mengatakan tak mendengar jelas saat Aishah menyebutkan namanya. Pada hal wanita itu sangat ingat bahwa dirinya belum menyebutkan nama apapun pada pegawai tersebut.
Merasa tak terima, wanita itu melaporkan tindakan pegawai tersebut pada manajer Starbucks di sana.
Namun pihak manajer justru tak menghiraukan tuduhan aksi Islamophobia dan rasis itu. Hal yang membuat wanita itu kesal lantaran pihak kedai kopi itu justru membela karyawan tersebut.
Baca juga: Diimingi Jadi Model, Ratusan Remaja Dijadikan Bintang Film "Panas"
“Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah," beber Aishah.
Atas kasus ini, American-Islamic Relations (CAIR) cabang Minnesota mendesak supaya pegawai tersebut segera dipecat.
Mereka juga meminta supaya Starbucks memberikan pelatihan lebih baik lagi untuk para karyawannya. [*/Prt]