Berita viral dan trending : Seorang kepala desa di Kabupaten Sikka menghamili salah seorang stafnya hingga didemo oleh ratusan warga.
Padangkita.com - Mungkin sejumlah kabar perselingkuhan yang dilakukan di lingkup pekerjaan kantoran sudah bukan hal baru lagi.
Karena faktor perselingkuhan ini sendiri bisa jadi disebabkan karena seringnya intensitas pertemuan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin.
Seperti kabar mengejutkan yang kembali datang mengenai kabar perselingkuhan di mana seorang atasan menghamili stafnya sendiri. Melansir dari Sindonews, kabar mengejutkan ini datang dari Kepala Desa Nita, Kabupaten Sikka.
Saat itu pada Senin 5 September Oktober lalu seorang pria berinisial ABL dilaporkan oleh kelompok masyarakat ke Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nita.
Dari keterangan yang didapat disebutkan jika pria tersebut menghamili salah seorang staf yang berada di kantor desa Nita berinisial VM.
Sementara masyarakat yang mendatangi kantor BPD Nita tersebut merupakan keluarga dari pada korban yang dihamili oleh pria tidak bertanggung jawab itu.
Kantor BPD sendiri terletak bersebelahan dengan kantor desa Nita yang segera dipenuhi oleh ratusan masyarakat untuk menuntut keadilan bagi wanita tersebut.
Menanggapi hal ini terlihat jika aksi yang dilakukan oleh keluarga korban diterima sehingga mereka bisa berbincang dengan sejumlah bersama pengurus BPD Nita, perwakilan Aliansi Pemuda Nita, Lembaga Adat Desa Nita, tokoh masyarakat dan Bhabinkamtibmas Desa Nita.
Salah seorang BPD Nita, Herman Ranu menyebutkan jika semula dirinya pernah mendengar Adanya isu mengenai hal ini.
Hanya saja saat itu dirinya belum mempercayai kabar burung tersebut sebelum kedatangan pihak keluarga yang kini menuntut sang pelaku sehingga pihaknya kemudian berjanji untuk segera memproses laporan tersebut.
Lanjutnya jika saat ini mereka masih memerlukan waktu untuk melakukan diskusi dan juga mengabarkan kepada Bupati Sikka untuk mempercayakan diri sang bupati sebagai pemimpin.
Sementara itu salah seorang keluarga korban, SB, meminta agar mereka dapat sesegera mungkin menindaklanjuti laporan tersebut.
Dalam tuntutannya ia juga meminta agar pelaku tidak berusaha lagi untuk membangun komunikasi dengan korban melalui telepon ataupun tatap muka.
Salah seorang perwakilan pemuda Desa Nita yakni Sony Paden mengharapkan agar penyelesaian masalah ini sendiri dapat dilakukan secara adat istiadat dan melibatkan lembaga adat melalui pemerintahan.
Baca juga: Dita Karang Secret Number Terpilih Model Kosmetik Nacific
“Apalah artinya Desa Nita juara jika masalah ini terjadi. Ada dua lembaga besar, yakni BPD dan Lembaga Adat, kami sangat menghargai untuk menyelesaikan," ungkapnya.
Selain itu yang terpenting masyarakat meminta agar sang kepala desa segera dilengserkan dari jabatannya. Mereka juga bahkan menandatangani surat yang menuntut pengunduran diri sang kepala desa. [*/Nlm]