Berita viral terbaru : Arkeolog temukan sebuah makam dengan daun emas yang diyakini makam Ratu Mesir, Cleopatra.
Padangkita.com - Peradaban Mesir Kuno begitu tersohor, seperti sang ratu yang pernah memerintah disana, Cleopatra. Walaupun bukan seorang keturunan Mesir, sepak terjang kepemimpinannya sangat melegenda.
Dilansir dari Suara.com, banyak orang berusaha menelusuri bagaimana pemerintahan sang ratu tersebut. Apalagi setelah ditemukannya sebuah makam misterius berhias daun emas di delta Sungai Nil.
Baru-baru ini arkeolog jug menemukan sebuah situs di Taposiris Magna. Situs ini diyakini menjadi peristirahatan terakhir sang satu setelah bunuh diri menggunakan gigitan ular tersebut.
Salah seorang arkeolog bernama Dr. Kathleen Martinez, mencetuskan sebuah teori baru tanah pemakaman Cleopatra.
Baca juga: Kisah Pilu Gadis Belia 17 Tahun Disekap dan Dipaksa Melayani Laki-laki Hidung Belang
Dijelaskan bahwa Taposiris Magna sendiri merupakan kota yang terletak tepat di Alexandria.
Dahulunya diyakini kota tersebut menjadi pelabuhan terkenal pada jaman kejayaan Cleopatra. Serta terdapat sebuah kuil dengan nama yang sama dengan kota tersebut.
Dr. Kathleen Martinez juga menyebutkan jika Taposiris Magan adalah sarang lebah dengan makam tersembunyi. Diperkirakan bahwa kota ini dibangun lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
Dari hasil penggalian, arkeolog menemukan sebuah makam yang dihiasi daun emas. Makam yang tersembunyi dari dunia luar ini kemudian digadang-gadang milik sang ratu.
Dikisahkan jika sang ratu meninggal pada 2.000 tahun lalu setelah ditangkap di kota Alexanderia Mesir oleh penguasa Romawi Oktavianus.
Kemudian ia tewas setelah sengaja menyelendupkan ular ke sel tahanannya dan membiarkan hewan berbisa tersebut menggigitnya hingga tewas.
Para arkeolog menyakini bahwa makam Cleopatra terletak di suatu tempat dekat Alexandria. Namun keberadaan makamnya tak pernah diketahui secara pasti.
Baca juga: "Mantap-mantap" Setelah Nyabu, Pasangan Kekasih Ini Digelandang Polisi
Walau meyakini makam yang ditemukan tersebut milik sang ratu yang telah berkuasa di Mesir selama 30 tahun, arkeolog belum mengambil langkah lebih jauh untuk membukanya. [*/Nlm].