Berita viral terbaru: Jang Hansol beberkan perbedaan Indonesia dan Korea Selatan serta beri tips agar bisa berlibur ke negeri Gingseng.
Padangkita.com - Jang Hansol merupakan Youtuber asal Korea Selatan yang cukup dikenal, khususnya bagi para penggemar K-Pop atau K-Drama.
Meski asli warga negara Gingseng, pria kelahiran 8 Mei 1994 ini sangat fasih berbahasa Indonesia dengan logat Jawa yang medok.
Pernah besar dan tinggal di Indonesia dalam waktu yang lama, Jang Hansol mengaku sempat syok saat harus tinggal kembali di Korea Selatan.
Pasalnya, banyak hal yang berbeda, baik budaya, sikap, dan kebiasaan masyarakat, baik di Indonesia ataupun Korea Selatan.
Hal itu sempat disampaikan Jang Hansol saat menjadi bintang tamu dalam acara Korean Festival Day 1, Sabtu (25/7/2020).
"Aku pernah agak sedikit culture shock. Kalau di Indonesia tatapan mata biasa, paling nggak nunduk (ngajak salaman). Tapi di Korea tidak boleh melakukan itu. Jadi kalau enggak kenal enggak boleh salaman,” ungkap Jang Hansol.
Tak hanya itu, kebiasaan saat makan juga sangat berbeda. Jika di Korea biasanya orang akan makan menggunakan sumpit atau sendok.
Namun, jika mengharuskan makan menggunakan tangan, seperti makan ayam goreng, warga Korea selalu memakai sarung tangan plasitk.
“Makan pakai tangan iya, tapi pakai sarung tangan. Jarang banget tangan langsung. Di Korea kita nggak bisa makan sambil manis-manis, kalau di Indonesia kan biasanya pesan nasi sama es campur, kalau di sini pasti 'Kamu makan gini'. Di sini enggak bisa pesan makanan course sama dessert di satu tempat. Kalau mau dessert ya pindah restoran," jelasnya.
Baca juga: Nyusu di Warung Pinggir Jalan Pantai Losari Pengunjung di Suruh Bayar Rp155 Ribu
Meski memiliki kultur yang sangat berbeda dengan Indonesia, ada beberapa kebiasaan baik di Korea yang bisa ditiru oleh masyarakat Indonesia.
Salah satunya yakni, kebiasaan masyarakat Korea yang sangat susah untuk bilang ‘tidak’. Kebiasaan itu bahkan membuat perekonomian di Korea meningkat pesat.
"Di Korea kita lebih diajarkan untuk tidak bilang 'tidak'. Kalau di Indonesia kan dijawab 'Saya usahakan, semoga'. Tapi di Korea harus 'iya'. Itu pengaruh ke perekonomian Korea beberapa waktu terakhir maju tapi negatifnya jadi overwork," ujar Jang Hansol.
Lantaran perbedaan budaya yang sangat jauh, Jang Hansol juga memberikan tips bagi warga Indonesia yang ingin berlibur ke Korea agar tida terkena culture shock.
Hal utama yang harus di perhatikan yakni uang, kemampuan membaca Hangul (tulisan Korea), dan kartu transportasi.
Baca juga: Geger, Polisi Meksiko Temukan Markas Perbudakan Anak
"Duit pastinya, sama perlu belajar bahasa ya. Tulisan juga. Kalau China, Jepang, Korea kan hurufnya beda. Sama beli kartu transportasi sama simcard," jelasnya. [*/Prt]